WahanaNews.co | Yusril Ihza Mahendra,
pakar hukum tata negara yang juga Ketua Umum Partai
Bulan Bintang (PBB), mengaku
menolak membantu pentolan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq
Shihab, terkait kasus hukum yang menimpanya sebagai tersangka kasus
kerumunan di Polda Metro Jaya.
Yusril mengatakan, permintaan bantuan itu dilayangkan oleh pentolan Gerakan Nasional
Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama), Bachtiar Nasir, melalui orang dekatnya.
Baca Juga:
Analis: Bebasnya Rizieq Bisa Jadi Bara Politik 2024
"Hari ini, Bachtiar
Nasir, melalui seseorang, menghubungi saya, karena besok akan
diperiksa sebagai tersangka, kayaknya Rizieq. Saya katakan, mohon maaf. Silakan Bachtiar Nasir menghubungi Bapak Prabowo
Subianto," kata Yusril, dalam keterangannya yang sudah
dikonfirmasi oleh Sekjen PBB, Afriyansyah Noer, Senin (21/12/2020).
Yusril lantas meminta maaf kepada
orang utusan Bachtiar Nasir tersebut karena tak bisa membantu Rizieq.
Ia malah menyarankan Bachtiar Nasir
untuk menghubungi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, karena
memiliki peluang besar untuk membantunya.
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas Bersyarat, Apa Artinya?
"Silakan menghubungi Pak Prabowo
sebagai Menhan. Saya yakin, Menhan bisa membantu. Saya sudah kafir dan murtad gara-gara
mendukung Pak Jokowi menurut versi Anda," kata Yusril.
Lebih lanjut, Yusril lantas mengklaim
bahwa PBB dan dirinya selama ini kerap membela ulama dan umat Islam.
Ia lantas mempertanyakan parpol Islam
lain, yang selama ini enggan berdiri membela ulama dan umat
Islam.