Setelah nama Prabowo, terdapat Tito
Karnavian dengan elektabilitas 4,5 persen, Ahmad Syaikhu (3,8 persen), dan Ahmad Heryawan (2,3 persen).
Selanjutnya, Puan Maharani (1,6 persen), Airlangga Hartanto (1,5 persen), Said Aqil Siradj (0,9 persen), Khofifah Indar Parawansa (0,8 persen), Zulkifli Hasan (0,7 persen), Gatot Nurmantyo (0,5 persen), Ma"ruf Amin (0,5 persen), dan Muhaimin Iskandar (0,2 persen).
Baca Juga:
JDI PRO-GIBRAN Minta MK Abaikan Amicus Curiae
Sementara itu, nama-nama
seperti Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, Menteri
Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, dan Kepala Kantor Staf
Kepresidenan (KSP) Moeldoko, sama-sama memperoleh elektabilitas
sebesar nol persen.
Survei IPO dilakukan pada 10-22 Maret
2021. Survei melibatkan 1.200 responden yang tersebar di berbagai daerah
menggunakan metode multistage random
sampling, dengan sampling error
2,50 persen.
Hasil survei IPO berbeda dengan
beberapa lembaga seperti SMRC, Charta Politika, dan Kedai KOPI yang menempatkan
Prabowo di puncak survei.
Baca Juga:
Komandan Relawan TKN: Pak Prabowo Minta Pendukungnya Tak Gelar Aksi Apa Pun di MK Besok
Namun, sama dengan hasil survei
Indikator Politik Indonesia.
Indikator Politik Indonesia melakukan
simulasi terhadap 17 nama calon presiden dalam survei nasional anak muda pada
Maret 2021.
Hasilnya, Anies Baswedan (15,2
persen), Ganjar Pranowo (13,7 persen), dan Ridwan Kamil atau Kang Emil (10,2
persen) menjadi tiga tokoh teratas yang dipilih anak muda jika pemilihan
presiden dilakukan sekarang.