WahanaNews.co | Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY), menyatakan, dalam melayani kemunkaran, janganlah
digunakan cara-cara yang sama-sama munkar.
Hal itu disampaikan SBY yang kemudian
muncul dalam sebuah tayangan di kanal YouTube, Minggu (28/2/2021).
Baca Juga:
Partai Demokrat Menegaskan Penolakan Terhadap Usulan Hak Angket DPR RI
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP
Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra,
menyatakan, video itu baru, meski masih terkait dengan video sebelumnya.
Dalam video kali ini, SBY membeberkan
sejumlah fitnah kejam ke dirinya juga Partai Demokrat.
SBY mengatakan, meskipun partainya
sering tidak mudah mendapatkan keadilan, ia meminta kader-kader partai tetap
menjadi pihak yang menghormati kontitusi, hukum, dan
tatanan yang berlaku.
Baca Juga:
Analisis Pengamat soal AHY yang Kini Sanjung Puja IKN
"Sebagai warga negara, bukan
sebagai mantan Presiden, saya juga
kerap menghadapi isu keadilan ini," ungkapnya.
Dia menuturkan, dahulu, di tahun 2017, ketika tengah digelar Pilkada DKI
Jakarta dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi salah satu Calon Gubernur, rumahnya di kawasan Kuningan, Jakarta, digeruduk oleh ratusan massa.
"Sebenarnya, banyak yang tau, siapa penggerak aksi penggrudukan itu. Namun, hingga
kini, keadilan tidak pernah datang," ungkap SBY.