WahanaNews.co | Tiga hari setelah pulang ke tanah air, Habib
Rizieq Shihab menyatakan siap
melakukan
rekonsiliasi dengan rezim Jokowi.
Lewat pidato di depan pendukungnya di markas Petamburan,
Jakarta, pendiri FPI tersebut meminta pemerintah harus memenuhi syarat terlebih
dahulu.
Baca Juga:
Analis: Bebasnya Rizieq Bisa Jadi Bara Politik 2024
Habib Rizieq menekankan agar
pintu dialog dibuka luas
supaya terwujud rekonsiliasi. Ia menekankan dialog bukan monolog.
Habib Rizieq mengatakan, FPI dan pendukungnya membuka luas rekonsiliasi dengan
pemerintahan Jokowi. Namun hal
pertama untuk menuju perdamaian itu, mesti dilakukan dialog.
Tanpa dialog, kata Habib Rizieq, mustahil rekonsiliasi terwujud.
Selain itu, Habib Rizieq menyindir kelakuan rezim Jokowi yang main tangkap kubu
yang beda pendapat dengan pemerintah.
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas Bersyarat, Apa Artinya?
"Kalau beda pendapat jangan main tangkap, jangan main
ditersangkakan. Beda pendapat ayo duduk bersama adu agumentasi, adu alasan,
siapa yang kuat. Ini perlu dibuka pintu dialog. Teriak-teriak rekonsiliasi,
mana mungkin digelar tanpa ruang dialog dibuka. Buka dulu pintu dialognya baru
rekonsiliasi," jelasnya seperti disiarkan Front
TV.
Habib Rizieq meyakini mereka para pengkritik pemerintah umumnya
bukan cuma ngegas ke pemerintah saja. Pengkritik biasanya selain kencang kritik
tapi juga punya solusi. Makanya dia meminta pemerintah tak alergi dengan para
pengkritik.
"Pengkritik itu umumnya punya solusi. Pelajari dong, kalau baik
diamankan, tak perlu membuat kegaduhan tingkat nasional," katanya.