WahanaNews.co | PDIP
menepis anggapan Din Syamsuddin yang menilai tawaran Wamendikbud untuk Sekum PP
Muhammadiyah, Abdul Mu'ti merendahkan Muhammadiyah. Anggota Fraksi PDIP DPR RI,
Hendrawan Supratikno mengatakan pengisian jabatan strategis sudah
diperhitungkan secara matang.
Baca Juga:
Haedar Nashir: Idulfitri 2024 Berpotensi Serempak Pemerintah dan Muhammadiyah
"Dalam pandangan kami, pikiran merendahkan pasti tidak
ada dalam kamus pertimbangan atau penilaian, susah bila pengisian
jabatan-jabatan strategis dievaluasi dengan aspek yang tidak terukur dan
subyektif," ujar Hendrawan saat dihubungi, Kamis (24/12/2020).
Hendrawan menyarankan kepada Din untuk menanyakan langsung
kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi yang memilik hak
prerogratif untuk menentukan siapa saja yang akan membantunya di kabinet.
"Seyogyanya ditanyakan kepada Presiden yang memiliki
hak prerogatif untuk memilih calon. Tentu Presiden memiliki
pertimbangan-pertimbangan yang tidak sepenuhnya terkomunikasikan kepada
publik-publik," ucapnya.
Baca Juga:
Kemenag Gelar Sidang Isbat Hari Ini untuk Menentukan Awal Puasa
Politikus PDIP itu juga menghormati keputusan Mu'ti yang
tidak menerima tawaran sebagai Wamendikbud. Menurutnya, anggapan yang
dinyatakan oleh Din merupakan praduga yang spekulatif.
"Saya juga menghormati putusan Pak Abdul Mu'ti yang
wawasan dan kenegarawanannya mengundang rasa hormat. Namun mengaitkan putusan
tersebut dengan parameter yang disebut Pak Din, akan membawa kita kepada
rangkaian praduga yang spekulatif," katanya.
Diketahui, Din menilai sikap Abdul Mu'ti, yang menolak
jabatan Wamendikbud, sudah tepat. Din mengatakan anggota Muhammadiyah memang
tidak gila jabatan.