WahanaNews.co | Sebanyak
240 aplikasi jahat di Play Store, telah raib dihapus Google. Ini karena
aplikasi tersebut terlalu sering menampilkan iklan di luar konteks, dan
mengganggu kenyamanan pengguna. Ratusan aplikasi itu sudah banyak di-download
pengguna Android di Indonesia.
Baca Juga:
Trik Hentikan Iklan yang Mengganggu di HP Android
Firma keamanan siber, White Ops menjelaskan iklan di luar
konteks sebetulnya sudah dilarang di Google Play Store sejak Februari tahun
ini. Sejauh ini paling tidak sudah ada 600 aplikasi yang diblokir Google sejak
aturan itu berlaku.
Pengembang aplikasi nakal biasanya menampilkan iklan di luar
konteks seakan-akan berasal dari aplikasi resmi. Misalnya, iklan menampilkan
video YouTube, namun sebenarnya iklan tersebut bukan dari YouTube, tapi berasal
dari aplikasi lain.
"Kami telah menemukan klaster baru dengan lebih dari
240 aplikasi Android yang menampilkan deretan iklan mengganggu, tetapi
pengembang membuatnya terlihat seperti muncul dari aplikasi resmi," tulis
laporan White Ops di blog resminya.
Baca Juga:
Simak Cara Mudah Melacak Pasangan atau Keluarga Pakai Google Maps
Iklan di luar konteks memang bisa dianggap jahat, karena
bisa menipu dan mengganggu pengguna ketika mereka sedang mengunakan aplikasi
tertentu. Biasanya iklan tersebut dapat muncul sebagai pop-up atau layar penuh.
White Ops menyebutkan temuan 240 aplikasi jahat ini sebagai
klaster baru yang disebut "RainbowMix" dan telah mendeteksi
tanda-tanda aktivitas pertamanya pada awal April tahun ini.
Sebagian besar aplikasi yang terdeteksi di kategori game
yang meniru aplikasi resminya. Aplikasi-aplikasi palsu itu juga mengandung
komponen berbahaya bernama "com.timuz.a" yang bisa menampilkan iklan
di luar konteks yang menyesatkan.