WahanaNews.co | Para
pengguna media sosial memprotes keras Google lantaran mengaitkan syal ikonik Palestina
keffiyeh dengan "terorisme".
Baca Juga:
AS Gelontorkan Bantuan Militer Senilai Rp 421 Triliun ke Israel
Saat pengguna melakukan search Google dengan menanyakan,
"Syal apa yang dikenakan teroris di kepala mereka?"
Secara mengejutkan, Google menjawab pertanyaan itu dengan
menampilkan gambar syal keffiyeh Palestina yang dikenakan di kepala atau leher,
di samping gambar teroris yang mengibarkan bendera ISIS, atau bahkan wanita
Muslim yang mengenakan jilbab atau kerudung.
Selama agresi Israel terbaru di Jalur Gaza, para pengguna
media sosial menyoroti keterlibatan berbagai platform media sosial yang
dianggap lebih mendukung Israel.
Baca Juga:
Presiden Abbas: Pertimbangkan Ulang Hubungan dengan AS Setelah Veto PBB
Hal itu lantaran Facebook, Instagram, dan Tik Tok menyensor
konten yang menyoroti narasi Palestina dan agresi Israel.
Pekan lalu, sekelompok karyawan Google yang beragama Yahudi
meminta perusahaan tersebut meningkatkan dukungannya kepada warga Palestina di
tengah kampanye pemboman mematikan Israel di Gaza yang menewaskan lebih dari
270 orang, termasuk 67 anak-anak.
Dalam surat mereka kepada CEO Sundar Pichai, mereka menulis,
"Kami keberatan dengan penggabungan Israel dengan orang-orang Yahudi,
menegaskan bahwa anti-Zionisme bukanlah antisemitisme."