WahanaNews.co | Indonesia
tertarik untuk membeli pesawat tempur F-15EX buatan Boeing, raksasa teknologi
AS. Apa iya jet tempur ini lebih hebat dari F35 ?
Baca Juga:
Berbekal Perangkat Jadul, Houthi Nekat Lawan AS yang Andalkan Jet Tempur Canggih F-35
DefenceNews menyebutkan, pesawat tempur terbaru Boeing itu
menjalani penerbangan perdananya pada 2 Februari lalu. Pabrikan ditargetkan
mengirimkan dua pesawat pertama ke Angkatan Udara AS pada akhir Maret nanti.
"Penerbangan yang sukses hari ini membuktikan keamanan
dan kesiapan jet untuk bergabung dengan armada tempur negara kita," kata
Prat Kumar, Wakil Presiden Boeing dan Manajer Program F-15. "Tenaga kerja kami
sangat bersemangat untuk membangun pesawat tempur modern untuk Angkatan Udara
AS. Pelanggan kami dapat merasa yakin dengan keputusannya untuk berinvestasi
dalam platform ini yang mampu menggabungkan sistem manajemen pertempuran
canggih, sensor, dan senjata berkat desain badan pesawat digital jet dan
arsitektur sistem misi terbuka."
F-15EX bakal masuk ke armada terbang AS untuk menggantikan
jet F-15C/D era 1970-an milik Angkatan Udara dan Pengawal Nasional yang
menunjukkan tanda-tanda usia uzur.
Baca Juga:
Performa Garang Rudal Rusia Vympel R-73 Milik TNI AU
F-15EX hadir dengan sejumlah fitur modern, termasuk komputer
misi ADCP-II Honeywell, sistem peperangan elektronik Eagle Passive/Active
Warning dan Survivability System yang dibuat oleh BAE Systems, radar AN/APG-82
Raytheon Technologies, fly-by kontrol penerbangan -dan kokpit digital.
Bagi mereka yang bertanya mengapa Angkatan Udara AS memilih
untuk membeli versi yang ditingkatkan dari pesawat tempur tua daripada pesawat
tempur siluman yang lebih modern seperti F-35, maka Anda tidak sendirian.
Bahkan Angkatan Udara terkejut mengetahui mereka mendapatkan 144 F-15X. Ya,
akhirnya, F-15EX akan menggantikan F-15C/D yang sudah tua dan pesawat tersebut
akan dinonaktifkan.
Boeing telah menjual berbagai versi pesawat F15 ke
negara-negara seperti Kuwait dan Korea Selatan, meluncurkan model yang lebih
baru seiring berjalannya waktu. "Penjualan dan pengembangan luar negeri
dari peningkatan baru yang bagus itulah yang membuat program F-15 tetap
hidup," kata Anthony Capaccio dari Bloomberg.