WahanaNews.co | Tak
terpungkiri, proyek perjalanan ke luar angkasa adalah misi yang mematikan. Ada
banyak tragedi terkait penerbangan luar angkasa yang menjadi mimpi buruk bagi
astronaut.
Baca Juga:
5 Trik Jitu Membuat Password yang Kuat dan Gampang Diingat
Dalam setengah abad terakhir, sekitar 30 astronaut dan
kosmonaut tewas saat berlatih atau mencoba misi luar angkasa yang berbahaya.
Tetapi sebagian besar kematian ini terjadi baik di tanah atau di atmosfer Bumi,
di bawah batas ruang yang disebut garis Kármán, yang dimulai pada ketinggian
sekitar 62 mil (100 kilometer).
Melansir Astronomy, dari 550 orang yang berkelana ke luar
angkasa, hanya tiga yang benar-benar meninggal di sana.
Di awal perlombaan luar angkasa, NASA dan Uni Soviet
mengalami lonjakan dalam kecelakaan jet mematikan yang menewaskan sejumlah
pilot yang menguji pesawat berpeluncur roket canggih.
Baca Juga:
Wajah Tak Berubah Selama 20 Tahun, Ini Rahasia Awet Muda Tyo Nugros
Misalnya, ada kebakaran Apollo 1 pada Januari 1967, yang
menewaskan astronot Gus Grissom, Ed White, dan Roger Chaffee secara mengerikan.
Selama simulasi peluncuran, percikan api di dalam kabin pesawat ruang angkasa
yang di-ground-kan, yang diisi dengan oksigen murni, menyala.
Hal itu menyebabkan kebakaran tak terkendali yang dengan
cepat melalap kru, menyebabkan kematian tragis saat mereka berjuang untuk
membuka pintu palka bertekanan.
Pada 30 Juni 1971, tiga astronaut Soyuz 11 tewas ketika
kembali ke Bumi. Ketiga astronaut itu adalah Kolonel Dobrovolsky, Vladimir N.
Vol kov, dan Viktor I. Patsayev. Mereka adalah astronot Soviet kedua, ketiga,
dan keempat yang tewas dalam misi luar angkasa.