WahanaNews.co | Semangat gotong royong berbagai pihak dalam menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, baik pemerintah maupun swasta memberi manfaat besar terhadap peningkatan perekonomian di Bali.
Wisatawan mengunjungi destinasi wisata Angel's Billabong di Nusa Penida, Klungkung, Bali, Sabtu (17/9/2022). Kunjungan wisatawan ke Nusa Penida yang merupakan salah satu destinasi pariwisata unggulan di Bali itu saat ini terus meningkat dengan rata-rata kunjungan 2.000 hingga 3.000 orang wisatawan per hari.
Baca Juga:
Sandiaga Dorong Pengembangan Ekosistem Ekraf Jambi Melalui Kelana Nusantara
Demikian diungkap Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana dalam jumpa pers #G20updates bertajuk Gotong Royong Sektor Privat yang berlangsung secara daring, Jumat (28/10/2022).
“KTT G20 memberi manfaat ekonomi satu setengah hingga dua kali lebih besar secara agregat dibandingkan dengan penyelenggaraan acara Annual Meeting IMF World Bank di Bali pada 2018,” ujarnya.
Dikatakannya, salah satu contoh dampak positif dari banyak kegiatan menjelang KTT adalah meningkatnya tingkat hunian hotel-hotel di kawasan pelaksanaan kegiatan dan sekitarnya. Sebelum KTT G20 digelar, tingkat hunian meningkat signifikan hingga 45,96 persen.
Baca Juga:
Sandiaga Apresiasi Industri Pariwisata Indonesia Peraih ASEAN Tourism Awards
Bahkan dirinya optimis selama penyelenggaran nanti, angka tersebut akan terus bertambah, tidak hanya hotel yang berada di sekitar lokasi, tapi juga hingga di luar lokasi penyelenggaraan.
"Secara logistik, ada limpahan dari acara di Nusa Dua. Dengan tertutupnya kawasan ini karena dipakai untuk G20 maka wisatawan yang seharusnya menginap di Nusa Dua, akan pindah ke tempat lain, seperti Ubud dan Sanur. Limpahan ini yang menguntungkan sektor pariwisata," jelasnya.
Selain sisi ekonomi, tambahnya, Bali juga mendapatkan manfaat infrastruktur. Pemerintah pusat telah menghabiskan dana untuk mempercantik kawasan Nusa Dua, Sanur dan Ubud mencapai sebesar Rp526,54 miliar.