Dilansir dari Space, hasil pengamatan juga menunjukkan
ketinggian puncak selatan gunung bervariasi sepanjang tahun karena pergeseran
salju dan resesi es di musim panas. Biasanya tertinggi pada bulan Mei dan
terendah pada pertengahan September.
Perbedaan ketinggian saat musim dingin dan musim panas bisa
mencapai dua atau tiga meter.
Baca Juga:
Gunung Marapi Erupsi Dua Kali Sehari, Letusan Malam Lebih Dahsyat
Menurut para ilmuwan, suhu udara rata-rata di wilayah
tersebut telah mengalami peningkatan, menyebabkan es mencair pada tingkat yang
lebih tinggi. Mencairnya gletser juga disebutkan dalam laporan yang dirilis
oleh the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) awal bulan ini,
sebagai salah satu tanda memburuknya perubahan iklim.
Laporan tersebut menggambarkan tingkat pencairan gletser
belakangan ini sebagai yang terparah dalam 2.000 tahun terakhir. Laporan juga
memprediksi tren semacam ini akan terus berlanjut selama berabad-abad ke depan.
[rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.