WahanaNews.co |
Saat musim kemarau, Afrika kerap mengalami bencana kekeringan. Maka, berbagai
cara dilakukan oleh pemerintah Afrika demi menjaga ketersediaan air agar tidak cepat.
Baca Juga:
Tahun 2024 Indonesia Bakal Alami Hari Tanpa Bayangan, Simak Jadwalnya
Salah satu cara yang hendak ditempuh adalah dengan
meredupkan sinar matahari agar tanah tidak kekeringan.
Mungkin ini terdengar seperti cerita di film-film fiksi
ilmiah, namun cara ini ternyata bisa benar-benar diwujudkan. Metode meredupkan
Matahari disebutkan dalam jurnal Environmental Research Letter yang ditulis
oleh para ilmuwan dari Universitas Cape Town.
Peredupan Matahari ini menjadi salah satu metode yang
dilakukan untuk mencegah Bumi dari kekeringan sebagai dampak dari pemanasan
global.
Baca Juga:
Matahari Tak Terbenam, 7 Negara Ini Jalani Hari-hari Tanpa Malam
Hal ini dilakukan dengan cara memuntahkan partikel reflektif
ke atmosfer Bumi. Para peneliti menyarankan untuk menyuntikkan partikel gas
sulfur dioksida ke atmosfer atas Bumi di atas Cape Town.
Dengan krisis iklim yang semakin parah, musim kering
diperkirakan akan melanda Cape Town tiga kali lebih parah pada tahun 2100. Cara
tersebut diharapkan dapat membantu mengurangi kemungkinan 'day zero' (sebutan
untuk keadaan ketika dunia telah kehabisan air bersih) hingga 90 persen di masa
depan.
Tujuannya adalah untuk menghentikan iklim Cape Town agar
tidak semakin buruk seiring dengan berlalunya abad. Hal ini dilakukan untuk
menjaga kemungkinan terjadinya kekeringan besar saat ini.