WahanaNews.co | Para pekebun sawit,
secara nyata, memang sangat membutuhkan kemitraan.
Terutama bagi pekebun swadaya, yakni petani yang mengelola sendiri.
Baca Juga:
Joint Mission Indonesia-Malaysia Temui Pejabat Kunci Uni Eropa Terkait Diskriminasi Sawit
Pasalnya, para petani swadaya itu sebagian besar belum bermitra dengan
perusahaan.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal SPKS (Serikat Petani Kelapa
Sawit), Mansuetus Darto.
"Sementara pekebun plasma umumnya sudah mempunyai orangtua asuh, yakni
perusahaan inti," kata Darto, dikutip Senin (2/8/2021).
Baca Juga:
Program PSR PTPN V Bantu Petani Sawit Tingkatkan Produktivitas
Persoalan yang dialami pekebun swadaya
adalah produktivitas tanaman rendah.
Hal ini karena banyak pekebun swadaya
yang menggunakan bibit tidak sesuai (tidak unggul), SDM petani juga
pengetahuannya rendah, tidak mendapat pendampingan dari pemerintah.
Termasuk anggaran dari pemerintah juga
minim untuk memberikan pendampingan kepada pekebun swadaya.