DAHULU, petani dan bertani identik dengan miskin dan
kemiskinan. Tapi, di abad
21 ini, tidak lagi demikian.
Sebaliknya, orang bisa kaya dan berkemakmuran, bahkan super
makmur, dengan bertani. Semua berkat bantuan
sains dan teknologi.
1.
Algoritma tani terus menghitung kebutuhan dunia akan
produk-produk tani yang terus meningkat untuk ternak, penduduk, dan industri:
biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, umbi-umbian,
bunga-bungaan, sayur-sayuran,
wangi-wangian, pohon-pohonan,
sedap-sedapan, akar-akaran; ada
seribuan macamnya.
2.
Banyak sekali tanaman baru yang meningkat kualitas dan produktivitasnya dengan
rekayasa genetika, menggunakan teknologi CRISPR yang sudah kita bahas beberapa minggu
lalu.
Mayang
padi berbulir 300 dari yang biasanya cuma 100, itu salah satunya. Dilaporkan
padi begini tumbuh bagus di sawah percobaan di Bekasi Timur.
3.
Teknologi Nano: satu cc air dibikin memuat 3 miliar molekul oksigen dengan
mesin ultra fine bubble.
Bawang
putih berhasil tumbuh 33% lebih cepat dan lebih besar karena bibitnya direndam
dulu dalam ultra fine bubble water
berukuran 200an nano. Rektor IPB minggu lalu memanen bawang putih begini di
daerah Tegal.
Padi,
kedelai, bahkan ikan dan udang tumbuh luar biasa dengan treatment nano bubbles ini.