WahanaNews.co | Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto buka-bukaan soal alasan mau jadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju. Prabowo bicara filosofi kekeluargaan di Indonesia.
"Politik kita dianggap stabil sekarang. Bayangkan, saya keliling ke mana-mana di dunia mereka bingung. Kok bisa Anda rivalnya Pak Jokowi kok mau sekarang jadi anak buahnya Pak Jokowi?" kata Prabowo dalam acara yang diselenggarakan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) dengan tema Rembug Nasional dan Rapat Pengurus Pusat Pleno (RPPP) Ke-1 APTISI.
Baca Juga:
Bukan Presiden, Ternyata Ini Sosok Penerima THR Paling Tinggi
Acara tersebut digelar di Bali Nusa Dua Convention Center pada 1-3 Juli 2022. Pidato Prabowo ditayangkan di akun resmi @fraksipartaigerindra.
Prabowo bicara soal kondisi politik di Amerika Serikat (AS) antara Demokrat dan Republikan. Menurut dia, polarisasi kedua kubu itu di AS masih kencang hingga kadang politikus kedua kubu tak mau duduk semeja. Prabowo juga memberi contoh Donald Trump yang hingga kini tak mau mengakui kekalahannya dari Joe Biden.
"Nah mereka bingung, kok di Indonesia bisa. Loh, di Indonesia filosofi kita lain, filosofi kita bahwa kalau kita berbeda pendapat tidak berarti kita harus bermusuhan," ujar Prabowo, yang disambut tepuk tangan hadirin.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Yakin Akan Dilantik Menjadi Presiden 20 Oktober
Prabowo mencontohkan kondisi suatu keluarga yang kadang ribut. Dia mengatakan kakak-adik bisa saja berbeda pendapat, begitu juga antara anak dan orang tua serta suami dan istri. Meski demikian, hubungan keluarga tetap harus dijaga.
"Nah di situlah budaya Indonesia adalah budaya kekeluargaan. Kita boleh bersaing. Kita boleh berbeda pendapat, tapi ingat kita semua adalah satu keluarga besar. Jadi kita bisa selesaikan perbedaan pendapat," tutur Prabowo.
"Saya ingin jadi presiden, tapi nggak jadi. Mau marah-marah? Mau marah sama Tuhan? Ya nggak bisa, tapi lumayan saya Menhan sekarang," seloroh Prabowo disambut tawa hadirin.