WahanaNews.co | Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya mengundang dua duta besar dan Penasihat Kementerian Luar Negeri untuk berdiskusi tentang kepemimpinan Indonesia di ASEAN.
Acara ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Dies Natalis Unika Atma Jaya ke-63.
Rektor Unika Atma Jaya, Agustinus Prasetyantoko dalam sambutannya menyampaikan, diskusi ini turut merayakan Kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN Summit 2023.
Baca Juga:
Menhub Terima Perintah Jokowi, Semua Dubes Datang ke IKN 17 Agustus
Acara ini juga memberikan perspektif dan sebagai komitmen Unika Atma Jaya dalam mencerdaskan bangsa.
Lebih lanjut dalam sambutannya Prasetyantoko yang juga ekonom tersebut menyampaikan, Unika Atma Jaya sebagai institusi pendidikan memberikan keterlibatan dalam bentuk diskusi yang dapat memberikan penyampaian gagasan Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global.
Acara yang mengangkat tema “Indonesia's Leaderships in Asean: In view towards the political year of 2024” ini menghadirkan pakar dan dubes sebagai narasumber.
Yakni Nebojša Koharovi?, Croatia Ambassador to Indonesia, Beata Stoczynska, Poland Ambassador to Indonesia, dan Foster Gultom, Senior Advisor Kementerian Luar Negeri.
Duta besar Polandia untuk Indonesia, Beata Stoczy?ska menyampaikan, Polandia dan Unika Atma Jaya memiliki kedekatan dan hubungan baik.
Baca Juga:
Alumni Unika Atma Jaya Jakarta Dukung Ekonomi Hijau
Menurut Beata, pendidikan sangat penting bagi masyarakat Indonesia, oleh karena itu Polandia membuka kesempatan bagi pelajar Indonesia untuk belajar di Polandia.
Stoczynska juga menyoroti kiprah Indonesia selama ini.
“Kami melihat Indonesia memiliki kepemimpinan kuat di Asia Tenggara. Bagi Polandia, pasar asia masih belum sepenuhnya dijelajahi. Aktivitas ekonomi Polandia berkembang hingga ke sini dan banyak pelaku usaha mencari pasar baru di sini,” ujar Stoczynska.
Pandangan yang serupa disampaikan duta besar Kroasia untuk Indonesia. Koharovi? menyoroti potensi soft power yang dimiliki Indonesia.
“Indonesia harus memperkenalkan diri dengan lebih baik lagi di kancah global. Kebudayaan yang dimiliki Indonesia sangat menarik dan dapat menjadi sumber kekuatan,” tambahnya.
Menurutnya sering terjadi salah kaprah tentang Indonesia, padahal memiliki potensi yang luar biasa di berbagai sektor. Sehingga Indonesia harus mempertunjukan soft power yang dimilikinya untuk meraih pengakuan dari masyarakat global.
Dalam diskusi hangat tersebut Senior Advisor Kemenlu, Foster Gultom menegaskan hubungan Indonesia dengan Polandia dan Kroasia sangat dekat terlepas dari kondisi dunia saat ini.
“Kerja sama Indonesia dengan Polandia dan Kroasia saat ini berkembang dengan stabil. Kita tidak hanya berkolaborasi antarpemerintah, namun terkadang berkolaborasi di sektor lain,” kata Foster.
Menurut Foster Setiap organisasi punya ciri khasnya sendiri, di Asean lebih seperti komunitas yang saling menguatkan satu sama lain. Perkembangan ekonomi yang cepat ini didorong dengan kerja sama dengan negara-negara ASEAN dan juga dengan negara-negara eropa.
“Dalam hal ini Indonesia terus menjalankan prinsip bebas dan aktif untuk selalu independen,” tutup Foster.
[Redaktur: Zahara Sitio]