WahanaNews.co | Dunia pendidikan di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) cukup kompleks.
Gubernur Sumbar Mahyeldi meminta dukungan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI untuk meningkatkan sarana dan prasarana penunjang kualitas pendidikan di Kepulauan Mentawai.
Baca Juga:
Rayakan HUT Ke-5, IKDKI Siap Wujudkan Visi Misi Pendidikan Tanah Air
"Persoalan sektor pendidikan di Mentawai cukup komplet karena itu kita butuh dukungan dari pemerintah pusat," kata Mahyeldi.
Mahyeldi mengungkap Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki 13 SMA, satu di antaranya berstatus swasta.
Mentawai juga memiliki tiga SMK Negeri serta dua SLB Swasta. Seluruh sekolah tersebut rata-rata berada di daerah terpencil atau berjarak puluhan kilometer lebih dari Ibukota Kabupaten.
Baca Juga:
BPDPKS Siapkan Program Beasiswa Kuliah Lewat Beasiswa SDM Sawit
Akibatnya akses siswa menuju sekolah terbatas, sebagian besar harus menggunakan kapal boat.
Sarana dan prasarana sekolah juga cenderung sangat terbatas, sehingga kualitas pendidikan juga jauh dari kata maksimal.
Sementara untuk jumlah tenaga pendidik relatif mencukupi, yaitu sebanyak 554 orang dengan rincian 311 orang berstatus ASN dan 243 orang berstatus Non ASN/honorer, namun rata-rata tinggal cukup jauh, sehingga juga harus menggunakan boat untuk ke sekolah.
Sarana pendukung lainnya seperti akses listrik, air dan internet masing-masing sekolah bervariasi, namun rata-rata masih jauh dari cukup.
Mahyeldi menuturkan sebagian akses listrik sudah bersumber dari PLN. Namun, sebagian lainnya masih mengandalkan diesel. Begitu juga dengan ketersediaan air bersih sebagian besarnya masih bersumber dari sumur galian dan air hujan.
"Untuk akses internet kondisinya hampir sama, tidak merata untuk seluruh sekolah yang ada," ungkapnya.
Mahyeldi mengatakan, pihaknya telah bertemu dengan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI, Nadiem Makarim dan memaparkan kondisi sekolah di Mentawai tersebut.
“Salah satu yang menjadi usulan kita kepada Bapak Menteri adalah untuk pembangunan asrama pada masing-masing sekolah, karena kita meyakini ketika fasilitas asrama tersebut ada, para peserta didik akan sangat terbantu, tidak perlu lagi naik boat setiap hari,” katanya.
Menurut Mahyeldi, Nadiem menyebut akan mempelajari dan membahas usulan Pemprov Sumbar dalam rapat internal kementeriannya. [Tio/Ant]