WahanaNews.co | Mahasiswa Indonesia kembali mengukir prestasi internasional.
Kali ini Fathia Rahmi Izzati, mahasiswa Program Studi Astronomi ITB Angkatan 2019. Fathia menjadi salah seorang pembicara dalam Asia-Pacific Regional IAU Meeting 2023 di Koriyama, Jepang.
Asia-Pacific Regional IAU Meeting 2023 (APRIM 2023) merupakan ruang diskusi terkait topik ilmiah tertentu dan pertemuan antar ilmuwan di Asia-Pasifik, khususnya astronom muda.
Baca Juga:
Unpad dan ITB Kembangkan Inovasi Pengelolaan Sampah Berbasis IWM di Taman Safari
Kegiatan ini terbuka bagi siapa saja yang memiliki penelitian di bidang astronomi dan disponsori International Astronomical Union (IAU).
APRIM 2023 berisi presentasi oral oleh invited speaker, plenary speaker, dan parallel session speaker. Selain itu, ada remote speakers melalui Zoom, pameran poster, serta booth pameran astronomi.
Fathia termasuk pembicara pada parallel session speaker. Fathia berhasil mempresentasikan hasil tugas akhirnya berjudul “Pencarian Molekul Organik Kompleks di G354.61+0.47 dari Pengamatan Alma” dalam waktu 10 menit presentasi dan 2 menit sesi tanya jawab di hadapan orang-orang dari berbagai negara Regional Asia-Pasifik.
Fathia mengaku menyiapkan banyak hal sebelum menjadi pembicara di acara internasional yang diikuti peneliti, mahasiswa S2, dan S3 tersebu.
Ketika pembukaan pendaftaran untuk pembicara, Fathia sudah memiliki penelitian beserta abstrak.
Dia memberanikan diri mendaftar karena kesempatan yang sama tidak datang dua kali. Karena keberaniannya itu, Fathia berhasil diterima sebagai pembicara pada parallel session speaker.
Fathia mengaku tantangan terberat yang dihadapi adalah bahasa. Dia banyak berlatih dan sering diskusi dengan dosen pembimbingnya, Taufiq Hidajat.
Ini kali pertama Fathia mengikuti ajang internasional. Hal itu diiringi dengan banyaknya tantangan. Namun, bagi Fathia lebih baik mencoba ketimbang tidak sama sekali dan malah menyesal nantinya.
Dia juga tidak perlu khawatir terkait biaya. Fathia mengaku banyak yang membantunya untuk mengikuti kegiatan tersebut, mulai dari dosen Prodi Astronomi, kakak tingkat, dan juga IAU.
Fathia berpesan kepada teman-teman yang ingin mencoba hal baru untuk tetap berani mencoba, mempersiapkan diri dengan baik, serta tidak lupa minta bantuan orang lain.
“Berani saja, coba jika ada kesempatan, jika takut karena pertama ya latihan, berusaha, yang penting enggak malu-maluin. Berani, latihan, dan minta bantuan orang-orang,” kata Fathia dikutip dari laman itb.ac.id, Rabu (20/9/2023).
Keberanian Fathia keluar dari zona nyaman memberikan hal berkesan di hidupnya, terutama ketika dapat menyampaikan presentasi.
Baca Juga:
ITB Buka Jalur Mandiri 2025, Simak Syarat dan Mekanismenya
Dia mengaku ini pertama kali presentasi di depan umum secara internasional.
Selain itu, dia mendapat saran yang membangun terkait topik bidang tugas akhirnya dan perkembangan topik terkait di negara lain.
Fathia juga mendapat banyak teman baru dari Dubai dan Taiwan, serta orang-orang baik yang mau membantu dan suka belajar.
[Redaktur: Zahara Sitio]