WAHANANEWS.CO, Jakarta - Perum BULOG terus mengakselerasi penyerapan gabah dan beras hasil panen dari berbagai daerah di Indonesia untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Bulog hingga Maret 2025 telah mencatat pencapaian luar biasa dalam hal serapan gabah petani.
Baca Juga:
Tegas! Mentan Sebut Bulog Wajib Serap Gabah Petani Any Quality
Direktur Pengadaan BULOG, Prihasto Setyanto, mengungkapkan bahwa serapan gabah tahun ini mencapai lebih dari 725.000 ton setara beras, menjadikannya yang tertinggi dalam satu dekade terakhir.
"Penyerapan gabah yang mencapai lebih dari 725.000 ton setara beras ini merupakan capaian tertinggi BULOG dalam periode Januari-Maret dalam 10 tahun terakhir. Angka ini sejalan dengan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dan merupakan upaya nyata BULOG untuk memastikan cadangan pangan nasional tetap stabil," kata Prihasto dalam keterangannya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sebagai langkah strategis untuk mempercepat serapan gabah, BULOG memperkuat kemitraan dengan petani, gabungan kelompok tani (Gapoktan), serta pengusaha penggilingan beras di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Pemkot Jambi Pastikan Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir Batanghari
Penyerapan dilakukan dengan harga yang sesuai ketentuan pemerintah, yakni Rp6.500 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP).
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung para petani dengan cara menyerap hasil panen mereka, sehingga program penyerapan gabah ini menjadi wujud nyata komitmen kami dalam mendukung kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional," tegas Prihasto.
Ketua Dewan Pengawas Perum BULOG, Sudaryono, turut memberikan apresiasi atas kinerja BULOG yang secara konsisten membantu petani melalui penyerapan gabah dan beras.