WahanaNews.co | Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim ke-26 (KTT COP26) pada 1-2 November 2021, sejumlah tokoh penting bergantian melakukan pertemuan dengan menteri-menteri yang mendampingi Presiden Jokowi.
Di antaranya adalah 2 pengusaha terkaya di dunia, yaitu Bill Gates dan Jeff Bezos.
Baca Juga:
Disebut Pahlawan Anti Demam Berdarah, Inilah Nyamuk Wolbachia
Pada hari pertama KTT COP26, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mewakili Jokowi untuk bertemu dengan CEO Amazon yang merupakan orang terkaya ke-2 di dunia versi Forbes, Jeff Bezos.
Pertemuan berlangsung di ruang sekretariat Indonesia di COP26.
"Mewakili Presiden - menerima @jeffbezos CEO Amazon, membahas mengenai arah Investasi di Indonesia di bidang renewable Energy dan manufaktur solar," ujar Sri Mulyani, seperti dikutip dari akun Instagram resminya, Selasa (2/11/2021).
Baca Juga:
Sudah Tahu Belum? Ternyata Ini 4 Kebiasaan Bill Gates yang Bikin Otaknya Makin Cerdas
Ia menjelaskan, Indonesia memiliki berbagai potensi sumber daya energi terbarukan yang dapat membantu upaya untuk menurunkan emisi karbon dan efek rumah kaca untuk menghindari bencana perubahan iklim.
"Peranan swasta dalam negeri dan global sangat penting dalam keberhasilan upaya tersebut," tegas Sri Mulyani.
"Indonesia akan terus menyusun kebijakan pembangunan ekonomi dan perbaikan kesejahteraan rakyat namun dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan dampak perubahan iklim," Sri Mulyani menambahkan.
Bill Gates Temui 3 Menteri Jokowi
Tak hanya Jeff Bezos.
Bos Microsoft, Bill Gates, juga melakukan pertemuan dengan para menteri Jokowi.
Tiga menteri Jokowi yang berdiskusi dengan Bill Gates adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Erick mengungkapkan, isu-isu yang dibahas dengan orang terkaya ke-4 di dunia versi Forbes itu terkait perubahan iklim.
Dibicarakan juga minat Gates Foundation untuk bekerjasama dengan Biofarma dalam alih teknologi pengembangan vaksin mRNA.
"Ini merupakan pengakuan atas kapasitas Bio Farma yang berperan besar dalam proses produksi dan distribusi vaksin Covid-19 sehingga program vaksinasi nasional berjalan lancar," tulis Erick dalam akun Instagram-nya, dikutip Rabu (3/11/2021).
Erick mengaku optimistis Indonesia mampu mendorong produk bioteknologi di Tanah Air semakin berkembang.
"Sehingga kemandirian kesehatan Indonesia segera terwujud," katanya. [dhn]