WahanaNews.co | Produsen sepeda listrik dan motor listrik PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) berencana ekspansi ke 100 titik penjualan baru sepanjang 2022.
Direktur Utama SELIS Edi Hanafiah Kwanto mengatakan prospek kendaraan listrik di tahun ini dan tahun-tahun mendatang sangat besar.
Baca Juga:
Polda Gorontalo Terapkan Aturan Penggunaan Sepeda Listrik secara Luas
"Kami akan ekspansi mengembangkan 100 titik penjualan baru selama tahun ini," kata Edi dalam keterangan resmi, Jumat (22/7/2022).
Menurutnya, perkembangan industri kendaraan listrik juga semakin maju, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk merealisasikan program konversi sepeda motor berbahan bakar minyak ke listrik.
Apalagi pemerintah terus membangun infrastruktur pendukung di antaranya pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan SPBKLU.
Baca Juga:
Panglima TNI Sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni SMP Negeri 2 Cimahi Ikuti Reuni Akbar
Dari segi regulasi, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM) juga sudah menerbitkan Peraturan Nomor 13 tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
"Regulasi tersebut menjadi salah satu pedoman dalam menciptakan ekosistem industri kendaraan listrik yang saling terintegrasi," kata Edi.
Adapun untuk strategi tahun ini, SELIS akan fokus melakukan publikasi dan penjualan, baik melalui media sosial dan e-commerce, maupun lewat kanal distribusi offline seperti pasar modern dan tradisional, hingga penjualan dengan skema business to consumer (B2C) dan business to government (B2G).
Khusus pemasaran offline, SELIS mengoptimalkan lebih dari 400 titik jaringan penjualan (distributor, gerai pajang, toko ritel, dan point of sales/POS) di seluruh Indonesia.
"Kami juga kerap mengikuti pameran berskala besar, dalam dan luar negeri serta mengedepankan praktik bisnis berkelanjutan, sejalan dengan komitmen mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) ," tambah Edi.
Tahun lalu, SELIS merilis e-moped (skuter listrik) dengan tipe Rinjani dan awal tahun 2022 perusahaan mengeluarkan produk sepeda listrik baru dengan tipe SWAN. Sejak 2020, SELIS juga menggandeng Grab dalam penyediaan kendaraan listrik untuk armada Grabwheels dan Grab Express.
Edi menegaskan perusahaan yang dikendalikan oleh PT Selis Investama Indonesia ini akan meningkatkan kinerja bisnis, apalagi dari sisi volume sangat baik di mana penjualan sepeda listrik (e-bike) tahun lalu mencapai 20.605 unit, motor listrik (e-motor) 3.886 unit, dan sepeda anak- anak (kids bicycle) 55.814 unit.
Berdasarkan survei yang dilakukan pihak ketiga, kata Edi, merek SELIS yang diproduksi anak usaha PT Juara Bike (JB), kini menempati posisi terdepan dalam kategori kendaraan listrik, sehingga perseroan meyakini jumlah pelanggan akan terus naik dan berdampak pada pertumbuhan penjualan dan laba.
Dari sisi kinerja, Direktur Keuangan SELIS Wilson Ng mengungkapkan perseroan mampu meraih kinerja positif di kuartal I-2022, dengan penjualan naik 3,35% menjadi Rp 108,30 miliar dari kuartal I-2021 senilai Rp 104,79 miliar. Laba bersih pun mencapai Rp 6,83 miliar, naik 6,4% dari sebelumnya Rp 6,42 miliar.
"Pendapatan terbesar dari pendapatan komponen elektronik sebesar Rp 64,86 miliar dan penjualan sepeda listrik yang melesat 46,31% menjadi Rp 43,44 miliar dari sebelumnya Rp 29,69 miliar," kata Wilson.
Kinerja 2021
SELIS juga saja melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan 2021, termasuk Laporan Pengawasan Dewan Komisaris, Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian, penetapan penggunaan laba bersih Tahun Buku 2021, dan penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit Laporan Keuangan Tahun Buku 2022.
RUPST menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2021 sebagai laba ditahan sebesar Rp 25 miliar guna memperkuat modal. Nilai laba ditahan ini sebesar 98,8% dari total laba bersih perusahaan di 2021 sebesar Rp 25,25 miliar.
Sementara itu, sisanya Rp 300 juta akan dialokasikan untuk dana cadangan guna memenuhi ketentuan Pasal 70 juncto Pasal 71 Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Pasal 25 Anggaran Dasar Perseroan.
Pada 2020, SELIS membagikan dividen sebesar Rp 1,5 miliar atas laba bersih 2019 senilai Rp 29,52 miliar, setelah SELIS sukses melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Oktober 2019.
Edi mengatakan sepanjang 2021 di tengah tekanan pandemi Covid-19 yang menurunkan daya beli masyarakat, perseroan masih mampu meraih laba bersih Rp 25,25 miliar, turun 4,7% dari laba bersih 2020 sebesar Rp 26,50 miliar.
Sementara itu, laba bersih Perseroan tercatat sebesar Rp 25,18 miliar, dari tahun sebelumnya Rp 26,47 miliar. Sedangkan penjualan berhasil naik 8,87% menjadi Rp 448,36 miliar dari tahun sebelumnya Rp 411,80 miliar.
"Tahun lalu, realisasi penjualan sedikit di bawah target seiring dengan belum pulihnya daya beli masyarakat akibat pandemi. Namun di tengah dinamika ekonomi dan prospek kendaraan listrik, kami berupaya menghasilkan kinerja terbaik melalui strategi yang inovatif dan berkesinambungan," kata Edi.
Selain itu, dalam RUPST tersebut, pemegang saham juga menyetujui pengunduran diri Hadi Avilla Tamzil sebagai Komisaris Independen, efektif per 6 Juni 2022. [rin]