WahanaNews.co | Kunjungan Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri bin Yaakob ke Indonesia diikuti perjanjian investasi usaha antardua negara.
Dalam perjanjian tersebut Malaysia berkomitmen untuk menambah investasi di Indonesia hingga Rp 44 triliun.
Baca Juga:
Dengan Fundamental Ekonomi yang Kuat, Menko Airlangga Yakinkan Investor Global: If You Want to Grow, then Grow with Indonesia
Ismail Sabri mengatakan setelah pertemuan antar pimpinan negara itu akan dilakukan penandatanganan 5 nota kesepahaman atau MoU di sektor usaha. Dalam perjanjian itu akan ada komitmen investasi senilai US$ 3,1 miliar atau setara Rp 44 triliun (kurs Rp 14.200).
"Saya pun memaklumkan kepada Bapak Presiden bahwa petang ini kita akan ada pertemuan antara satuan atau business chamber Malaysia dan Indonesia dan petang ini akan ada beberapa MoU. 5 MoU kalau tidak silap dengan jumlah pelaburan (investasi) dari Malaysia ke Indonesia US$ 3,1 miliar," ucapnya dilansir dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (10/11/2021).
Dia melanjutkan, investasi Malaysia di Indonesia sudah cukup besar. Dia juga meminta Jokowi agar memperbolehkan investor Malaysia ikut serta dalam proyek Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur.
Baca Juga:
Kasus Investasi Fiktif Taspen, KPK Panggil Antonius Kosasih
"Jadi saya percaya pelaburan Malaysia di Indonesia begitu besar dan saya mohon kepada Bapak Presiden, karena Presiden dan pemerintah Indonesia sedang membangun Kalimantan yang bersepadan dengan Malaysia yaitu Sabah dan Serawak, saya mohon usahawan-usahawan Malaysia dan bisnis ahli perniagaan Malaysia boleh terlibat dengan pembangunan di Kalimantan," ucapnya.
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama Jokowi mengatakan, terkait pemulihan ekonomi pasca pandemi dirinya menyambut baik kenaikan angka perdagangan sebesar 49% pada Januari-Agustus 2021 dibanding periode yang sama tahun lalu.
Oleh karena itu, untuk mendukung pemulihan ekonomi itu kedua negara sepakat untuk mulai membuat TCA dan membuka secara bertahap koridor perjalanan antar kedua negara.