WAHANANEWS.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di jalur strategis mudik dan destinasi wisata menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dengan pendekatan uji lapangan langsung di lintas wilayah.
Kesiapan tersebut diuji melalui kegiatan PLN Mobile EVenture Siaga Nataru 2025–2026 yang menempuh rute lintas provinsi dari Lampung hingga Surabaya sebagai simulasi nyata perjalanan jarak jauh pengguna kendaraan listrik.
Baca Juga:
Kapolda Jambi Tutup Pendidikan Pembentukan Bintara Polri Tahun Anggaran 2025
Direktur Retail dan Niaga PT PLN, Adi Priyanto, menyebut EVenture dirancang untuk memotret kondisi riil SPKLU, mulai dari antrean, waktu tunggu pengisian, hingga keandalan sistem saat digunakan secara bersamaan.
“Ketika rombongan kendaraan listrik mengisi daya bersamaan di satu SPKLU, kami dapat melihat langsung apakah kapasitasnya sudah memadai atau masih perlu penambahan unit serta penguatan sistem cadangan,” ujar Adi dalam siaran pers, Senin (22/12/2025).
Ia menegaskan uji lapangan ini menjadi langkah penting agar mobilitas pengguna kendaraan listrik selama periode Nataru tetap berjalan nyaman dan tanpa hambatan berarti.
Baca Juga:
Danrem 042/Gapu Sambut Kunjungan Kerja Wamen Haji dan Umrah RI di Jambi
Kegiatan EVenture berlangsung selama empat hari dengan melibatkan Direktorat Retail dan Niaga PLN, PLN Icon Plus, mitra agen pemegang merek kendaraan listrik, komunitas pengguna EV, serta perwakilan kementerian terkait.
Rute perjalanan melintasi jalur Trans Sumatra, penyeberangan Bakauheni–Merak, hingga sejumlah kota besar di Pulau Jawa yang diproyeksikan mengalami lonjakan pergerakan kendaraan saat libur akhir tahun.
Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PLN, Ririn Rachmawardini, menjelaskan EVenture menjadi sarana evaluasi menyeluruh terhadap kesiapan SPKLU di rest area dan kawasan tujuan wisata.
“Kami mengecek langsung SPKLU di titik-titik strategis dan kota tujuan utama pengguna EV, sehingga masukan lapangan dapat langsung dijadikan dasar perbaikan layanan,” kata Ririn.
Ia menambahkan perbedaan spesifikasi kendaraan listrik, mulai dari kapasitas baterai hingga jenis pengisi daya, menuntut penyampaian informasi yang lebih jelas agar tidak terjadi penumpukan di lokasi tertentu.
Uji lapangan ini juga mendapat respons positif dari pengguna kendaraan listrik yang ikut serta dalam perjalanan lintas provinsi tersebut.
“Saya merasa jauh lebih tenang karena hampir di setiap titik strategis SPKLU siap digunakan, bahkan petugasnya sigap membantu,” ujar Budi Santoso, pengguna EV asal Jakarta yang mengikuti rute hingga Jawa Tengah.
Pengalaman serupa disampaikan Rina, pengguna EV yang memanfaatkan SPKLU di jalur Sumatra–Jawa bersama keluarganya.
“Dulu sempat ragu membawa mobil listrik jarak jauh saat liburan, tapi sekarang kami justru merasa lebih nyaman karena fasilitasnya sudah tertata,” tuturnya.
Dari sisi pemerintah, Arianto Wibowo menilai EVenture sebagai uji kesiapan nyata infrastruktur kendaraan listrik nasional, khususnya di jalur strategis Sumatra–Jawa.
“Kegiatan ini memastikan SPKLU tidak hanya berfungsi normal, tetapi juga siap menghadapi kondisi darurat saat lonjakan mobilitas Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, PLN menyiagakan petugas di seluruh SPKLU dengan sistem kerja tiga shift serta menyediakan layanan call center selama 24 jam.
PLN juga menyiapkan SPKLU Mobile untuk kondisi darurat serta mendorong penggunaan aplikasi PLN Mobile guna memantau lokasi dan ketersediaan SPKLU selama perjalanan.
Seluruh langkah tersebut ditegaskan PLN sebagai upaya menjaga keandalan layanan pengisian kendaraan listrik selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 sekaligus membangun kepercayaan publik terhadap perjalanan jarak jauh berbasis kendaraan listrik.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]