WahanaNews.co | Terlepas dari bagaimana setiap orang memaknai kepemilikan barang branded, konsumen muda ternyata gemar belanja luxury goods. Fenomena ini pun tidak mengecualikan Indonesia.
Head of Marketing and Communication VOILA, Zoey Rasjid, mengatakan bahwa semakin ke sini, usia pembeli barang mewah di Indonesia memang makin muda.
Baca Juga:
Perilaku Konsumen: Faktor Penting dalam Keputusan Pembelian
"Sebagian mungkin diedukasi orangtua mereka tentang luxury items," ia mengatakan dalam jumpa pers di bilangan Jakarta Selatan, Selasa, 12 April 2022.
Zoey menambahkan, "Tapi, mereka akhirnya punya selera sendiri, dan kami membantu untuk membuka mata mereka tentang apa yang ada di luar sana, terutama untuk (konsumen) remaja. Karena itu, kami mencoba melayani semua umur."
Terkait tren belanja barang branded oleh konsumen lebih muda, fashion expert Caren Delano menambahkan di kesempatan yang sama, "Ada satu hal positif yang bisa dilihat dari sini bahwa Indonesia jauh lebih membaik (secara pendapatan)."
Baca Juga:
Tabrakan Beruntun di Merek Raya Simalungun, 6 Orang Meninggal Dunia
"Dalam konteks melihat makin banyak pembeli muda, itu juga tidak hanya di branded (brands). Semakin muda berbelanja, berarti semakin bagus pekerjaan mereka atau orangtua mereka semakin mampu," ia menambahkan.
Ia juga menilai bahwa tidak ada salahnya orangtua memanjakan anak dengan barang mewah. Caren menyebutnya "bukan sebagai bentuk penghargaan terhadap anak, tapi orangtua."
"Orangtua punya hak untuk memberi tahu orang di sekitar mereka bahwa kami cukup baik, kami ada di posisi ini. Salah? No. Kelihatan sombong? No, selama mereka mampu," tuturnya. [qnt]