WahanaNews.co | Kementerian Perdagangan menandatangani naskah kerja sama pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang kemetrologian dengan Bupati Natuna dan Bupati Belitung Timur.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Suhanto berharap, penandatanganan MoU ini akan membawa efek positif bidang perekonomian, terutama di Belitung Timur dan Natuna.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
"SDM di bidang kemetrologian adalah sangat langka. Maka di 2014 Kemendag mendirikan Akademi Kemetrologian. Ternyata setelah didirikan, peminatnya sangat banyak sekali. Total pendaftar di tahun 2015, 2016, itu jumlahnya sampai ribuan. Sementara kuota yang kami terima hanya 50 sampai 55 orang saat itu," ungkap Suhanto, melansir Antara, Senin (28/2/2023).
Dia menegaskan, SDM di bidang kemetrologian ini memang begitu dibutuhkanmasyarakat. Bahkan menurut agama Islam, pekerjaan yang diamanatkan di dalam Alquran adalah di bidang kemetrologian.
"Yaitu tentang janganlah kita mengurangi timbangan," ujarnya.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Artinya, lanjut Suhanto, pekerjaan sebagai ahli metrologi atau juru timbang ini memang pekerjaan yang sangat mulia, karena mereka akan melindungi konsumen dan masyarakat kita dalam hal mendapatkan timbangan yang adil.
"Bayangkan, yang seharusnya meteran-meteran yang ada di daerah dan di desa-desa itu, kan harusnya juga ditimbang. Kami yakin sampai saat ini hal itu belum terjangkau," kata Suhanto.
Karenanya, Kemendag menganggap Akademi Kemetrologian ini sangat penting untuk mencetak SDM-SDM yang kompeten di bidang kemeteorologian.
Sebab, sering sekali ada kendala di mana setelah ada perubahan-perubahan di jajaran pemerintahan sebuah daerah, terkadang pegawai yang memang sudah tepat di bidangnya justru malah dipindahkan.
Suhanto mengatakan, di era ketika para pemimpin dipilih langsung untuk menduduki jabatan-jabatan yang dipilih rakyat, tentunya penguasa terpilih biasanya mengikutsertakan beberapa orang untuk mengisi jabatan-jabatan tertentu dalam pemerintahannya.
Orang-orang yang posisinya sudah sesuai dengan bakat dan keterampilannya seringkali bergeser ketika manajemen berganti.
"Karena bupatinya baru, bisa saja orang dengan kemampuan kemetrologian itu dipindah jadi camat, jadi lurah, dan lain sebagainya. Ini yang kerap menjadi kendala bagi kita," kata Suhanto.
"Maka harapan kami, kedepannya kita harus bisa menempatkan orang-orang yang bekerja sesuai dengan tupoksi dan kemampuan serta spesifikasinya. Jadi lulusan-lulusan Akademi Kemeteorologian ini kami harap kedepannya juga bisa bekerja di bidang kemeteorologian," ujarnya. [afs/eta]