WahanaNews.co, Jembrana - PT PLN (Persero) melalui gugus tugas Srikandi PLN yang berisi seluruh karyawati, membantu meningkatkan usaha Kelompok Wanita Tani (KWT) Buana Sari, Jembrana, Bali. Bantuan yang merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PLN Peduli tahun 2023 ini diberikan dalam bentuk mesin pembuat keripik buah berupa vacuum frying.
Bantuan ini diharapkan meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi keripik buah kelompok tani di Desa Yeh Sumbul, Mendoyo, Jembrana, Bali.
Baca Juga:
Kerek Ekonomi Keluarga, Srikandi Movement PLN Gelar Pelatihan dan Pendampingan Kelompok Perempuan Rentan
Ketua KWT Buana Sari, Ni Wayan Puryawati mengapresiasi Srikandi PLN atas pemberian mesin produksi keripik tersebut. Menurutnya, PLN telah mendukung program pemerintah yaitu hilirisasi bidang pertanian dengan menyerap hasil yang ada di desa.
Ket foto: Rombongan Srikandi PLN bersama Perangkat Desa Yeh Sumbul melihat mesin vacuum frying yang digunakan untuk memproduksi keripik buah oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Buana Sari. [WahanaNews.co/PLN]
“Kami mengambil hasil buah–buahan untuk dijadikan bahan keripik. Di samping itu kami juga memproduksi minyak tandusan dan kacang mete,” kata Puryawati dalam penyerahan bantuan mesin produksi di Desa Yeh Sumbul, Mendoyo, Jembrana, Bali Kamis (21/12).
Dia mengatakan, mesin vacuum frying ini dapat mengoptimalkan produksi keripik buah, yang mana sebelumnya, kelompok tani di Desa Yeh Sumbul setiap kali memperoleh hasil panen komoditas buah nangka harus dikirim ke Kota Malang untuk diproduksi menjadi keripik nangka dan dikirim kembali ke Desa untuk pemasaran, hal ini mengakibatkan biaya operasional sangat tinggi.
Baca Juga:
Kerek Ekonomi Keluarga, Srikandi Movement PLN Gelar Pelatihan dan Pendampingan Kelompok Perempuan Rentan
Bantuan vacuum frying dari PLN memangkas biaya operasional sebesar 30 persen berupa biaya transportasi dan produksi yang sebelumnya membutuhkan Rp20 juta per bulan menjadi kurang lebih Rp14 juta rupiah. Dengan adanya mesin produksi keripik buah ini, diperkirakan kapasitas produksi dapat mencapai 400 kilogram dalam sebulan serta dapat membuka peluang memasok ke pasar yang lebih luas lagi.
Wakil Ketua I DPRD Jembrana, I Wayan Suardika turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN atas bantuan yang diberikan. Ia mengatakan di Jembrana belum banyak yang melakukan kegiatan produksi seperti yang dilakukan oleh KWT Buana Sari ini.
"Semoga ibu-ibu anggota KWT sejumlah 24 orang ini dapat semakin bersemangat atas bantuan yang diberikan dan bersiap menjadi media belajar bagi wanita tani yg lain untuk mengolah hasil pertanian desa yang berlimpah," katanya.
Ketua Umum Srikandi PLN, Sinthya Roesly mengungkapkan komitmen PLN dalam mendukung perekonomian rakyat dengan pemanfaatan listrik PLN. Di sisi lain juga memberikan kesempatan kepada Srikandi PLN turut berperan membantu melakukan pemberdayaan perempuan melalui program TJSL PLN Peduli.
"Kehadiran Srikandi PLN ini menjadi bagian untuk mendorong pemberdayaan perempuan dalam kemandirian ekonomi. Hal ini merupakan komitmen korporasi dalam menjalankan proses bisnis sesuai prinsip Environmental Social and Governance (ESG) yaitu aspek lingkungan, sosial dan tata kelola yang baik," ungkap Sinthya.
Ketua Srikandi PLN Unit Induk Distribusi Bali, Ni Made Sumaryani hadir mewakili PLN saat menyerahkan bantuan mesin produksi kepada KWT Buana Sari. Dia menjelaskan bahwa Srikandi PLN memiliki program kerja infrastruktur dan TJSL kepada masyarakat sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan wanita.
“Perempuan memiliki hak yang sama untuk maju, memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja menunjukkan eksistensinya. Harapan nanti produksinya meningkat, pasarnya lebih banyak, pendapatannya juga jauh lebih besar, sehingga perekonomian keluarga juga semakin meningkat," pungkasnya.
[ADV/Redaktur: Amanda Zubehor]