WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tidak akan segan-segan memberikan sanksi bagi program makan bergizi gratis (MBG) yang penyerapannya masih berantakan hingga akhir tahun 2025.
Purbaya menyatakan bahkan siap menarik anggaran MBG apabila realisasi serapannya tetap rendah.
Baca Juga:
Dana Rp200 Triliun Masuk Himbara, KPK Wanti-wanti Potensi Korupsi
Hal ini, menurutnya, sudah mendapat restu langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto.
Purbaya sebelumnya menekankan akan terus memantau penyerapannya di berbagai kementerian dan lembaga, termasuk program MBG yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Data per 8 September 2025 menunjukkan realisasi anggaran MBG baru mencapai Rp13,2 triliun atau hanya 18,6 persen dari total pagu Rp71 triliun pada tahun ini.
Baca Juga:
Purbaya Yudhi Sadewa Kritik Program Andalan Presiden Prabowo, Realisasi Anggaran MBG Seret
Menanggapi hal itu, Purbaya menegaskan akan memeriksa terlebih dahulu penyebab rendahnya serapan anggaran MBG.
Apabila masalahnya jelas, Kementerian Keuangan akan menurunkan tim untuk membantu percepatan penyerapan.
Namun jika upaya itu tetap tidak berhasil, maka Purbaya akan menarik kembali sisa anggaran untuk dialihkan ke program lain yang lebih bermanfaat bagi masyarakat atau untuk mengendalikan defisit serta membayar utang negara.
Menurutnya, sanksi ini penting agar BGN bisa melakukan evaluasi lebih baik di tahun mendatang.
“Kalau enggak ada sanksi mereka santai-santai saja lah. Tapi kalau penyerapan lebih cepat ditambah lagi uangnya, tapi ini sih lihatnya enggak mungkin,” ucap Purbaya pada Sabtu (20/9/2025).
Sebelumnya, dalam rapat bersama DPR RI, Purbaya sudah menyoroti rendahnya serapan anggaran MBG dan meminta tim Kementerian Keuangan untuk melakukan monitoring lebih ketat.
Ia juga mendorong agar BGN menyampaikan laporan secara rutin melalui jumpa pers sehingga publik bisa mengetahui perkembangan penyerapan program ini.
Bahkan, ia berjanji evaluasi MBG akan dilakukan setiap bulan bersama dengan Kepala BGN.
"Saya bilang ya sudah nanti sebulan sekali kita akan jumpa pers dengan Kepala BGN, nanti kalau penyerapannya jelek, dia suruh jelasin ke publik, saya di sebelahnya," tegasnya.
Setelah rapat dengan Presiden RI Prabowo Subianto, Purbaya juga menyebutkan akan membentuk tim akselerasi program prioritas.
Tim itu terdiri dari Menteri Keuangan Purbaya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, serta Menteri Investasi Rosan P Roeslani.
"Kita akan pastikan juga program-program yang bagus, misalnya jalannya agak macet, kita akan dorong lebih cepat. Nanti Pak Menko dengan kami, dengan satu menteri lagi akan membentuk tim akselerasi percepatan program prioritas supaya semua programnya bisa berjalan dengan baik," jelasnya.
Langkah ini diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional dengan memudahkan koordinasi antar kementerian, khususnya dalam mengevaluasi program-program yang terkendala.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]