WahanaNews.co | Rusia terus memborbardir Ukraina di awal tahun 2023 ini.
Gempuran rudal Rusia dilakukan beruntun sejak Sabtu (31/12/2022) atau jelang tahun baru. Hal itu membuat sirene serangan udara terus meraung selama berjam-jam.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Dilansir Reuters dan AFP, Minggu (1/1/2023), ledakan pertama tahun baru dimulai kira-kira 30 menit setelah tengah malam.
Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan ledakan itu menghantam dua distrik.
Gempuran itu menyusul pidato Tahun Baru Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Berdiri di antara prajurit pria dan wanita yang bertempur di Ukraina, Putin memberi tahu bahwa "kebenaran sejarah" ada di pihak mereka.
Sementara, pada pidato jelang Tahun Baru, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina akan berjuang sampai menang.
"Kami berjuang dan akan terus berjuang. Demi kata utama: 'kemenangan'," katanya dalam sebuah pidato.
"Saya ingin mengatakan kepada Anda semua: Ukraina, Anda luar biasa! Lihat apa yang telah kita lakukan dan apa yang kita lakukan!" kata Zelensky dalam pidato emosionalnya.
"Kita berjuang sebagai satu tim -- seluruh negara, semua wilayah kita. Saya mengagumi kalian semua. Saya ingin berterima kasih kepada setiap wilayah Ukraina yang tak terkalahkan," lanjutnya.
Gempuran Rusia ini terjadi sejak kemarin.
Komando utama Ukraina mengatakan dalam sebuah laporan bahwa Rusia telah meluncurkan 31 rudal dan 12 serangan udara di seluruh negeri dalam 24 jam sebelumnya.
Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan di media sosial bahwa setidaknya satu orang tewas akibat serangan pada hari Sabtu sementara pemerintah kota mengatakan 22 orang lainnya terluka.
Satu ledakan merobek salah satu sudut Hotel Alfavito bintang empat di Kyiv, menumpahkan puing-puing ke jalan.
Trotoar terdekat tertutup kaca dari jendela yang pecah di daerah tersebut, termasuk dari Istana Seni Nasional Kyiv.
Serangan itu terjadi ketika invasi Putin ke Ukraina memasuki bulan ke-11, dengan serangan Rusia secara sistematis menargetkan infrastruktur energi, membuat jutaan orang dalam keadaan dingin dan gelap di tengah musim dingin.
Serangan juga dilaporkan terjadi di kota selatan Mykolaiv di mana seorang pejabat setempat mengatakan tujuh orang terluka.
Wali Kota Mykolaiv Oleksandr Sienkievych mengatakan sebelumnya bahwa kebakaran terjadi di salah satu distrik kota dan beberapa bangunan tempat tinggal mengalami kerusakan akibat serangan tersebut.
Di barat Ukraina, setidaknya empat orang terluka di wilayah Khmelnytskyi, kata gubernur Sergiy Gamaliy, yang menambahkan bahwa sebagian kota Khmelnytskyi dibiarkan tanpa aliran listrik.
Kepala staf umum Ukraina Valerii Zaluzhnyi mengatakan Rusia meluncurkan 20 rudal jelajah pada hari Sabtu, di mana 12 berhasil ditembak jatuh. [rgo]