WAHANANEWS.CO - Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi berjanji mengambil langkah tegas untuk melindungi warganya di tengah meningkatnya serangan beruang liar yang menimbulkan ketakutan nasional, dengan salah satu kebijakan utama yakni merekrut para pemburu menjadi pegawai negeri sipil.
Minggu (9/11/2025) — Dalam debat Parlemen pada Jumat (7/11/2025), isu meningkatnya serangan beruang dibahas secara serius setelah sejumlah kasus menimbulkan korban luka dan meninggal dunia.
Baca Juga:
Viral! Pria di Tanah Abang Tabrakkan Diri ke Mobil, Polisi Sebut Alami Gangguan Jiwa
Seorang anggota parlemen menyebut serangan-serangan tersebut sebagai bentuk “perebutan wilayah antara beruang dan manusia.”
Menanggapi hal itu, Perdana Menteri Sanae Takaichi menyatakan dirinya akan mengambil langkah cepat dan terukur untuk memastikan keselamatan publik, karena situasi ini sudah menyangkut nyawa manusia.
“Sebagai langkah segera untuk melindungi masyarakat dari beruang, polisi akan menggunakan senapan untuk melenyapkan segala ancaman,” ujar Takaichi.
Baca Juga:
Kejar-kejaran Berakhir Tragis, Pemuda di Surabaya Terbakar Usai Curi Motor
Ia menambahkan, pemerintah Jepang tengah menyiapkan kebijakan jangka menengah dan panjang untuk mengatasi persoalan ini secara berkelanjutan.
“Kami berencana untuk merekrut pemburu berlisensi sebagai pegawai negeri untuk mengamankan sumber daya ahli,” katanya.
Sebelumnya, Jepang juga telah mengerahkan tentara ke wilayah utara yang menjadi pusat serangan beruang liar setelah serangkaian insiden mematikan terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan data pemerintah, kasus serangan beruang di Jepang tahun ini mencapai rekor tertinggi dengan sedikitnya 12 korban meninggal dan lebih dari 100 orang terluka sejak April.
Langkah pengerahan personel militer mulai dilakukan pada Rabu (5/11/2025).
Namun, para tentara yang dikerahkan tidak dibekali senjata api karena ketatnya undang-undang senjata di Jepang. Sebagai gantinya, mereka membawa semprotan antiberuang, tongkat, perisai pelindung, kacamata pelindung, jaket antipeluru, serta alat peluncur jaring.
Kementerian Pertahanan Jepang menjelaskan bahwa pengerahan militer ini bertujuan membantu polisi dan pemerintah daerah memulihkan rasa aman di masyarakat yang kini hidup dalam ketakutan akibat meningkatnya frekuensi serangan.
Para ahli menilai meningkatnya populasi beruang yang masuk ke wilayah permukiman dipicu oleh panen biji pohon ek yang buruk tahun ini, memaksa hewan-hewan tersebut mencari makanan ke kota-kota, terutama di wilayah utara seperti Prefektur Akita dan Iwate.
Kebijakan baru yang digagas Takaichi diharapkan dapat menekan jumlah serangan sekaligus memperkuat sistem tanggap darurat satwa liar di Jepang melalui kerja sama lintas lembaga antara pemerintah, kepolisian, militer, dan masyarakat lokal.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]