WahanaNews | Universitas
Harvard belum lama ini merilis hasil penelitian mereka tentang seberapa aman
terbang naik pesawat di masa pandemi COVID-19. Hasilnya, terbang naik pesawat
dilaporkan lebih aman ketimbang berbelanja di supermarket.
Baca Juga:
Terkait Naik Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU
Para peneliti menggunakan model komputer untuk menilai
sirkulasi udara di dalam kabin pesawat.
Para peneliti menemukan, meski udara di dalam kabin
disirkulasikan lagi ke dalam, namun udara tersebut sudah disaring dengan filter
berkualitas tinggi.
Filter tersebut bisa menyaring hingga 99% virus yang berada
di udara. Sehingga, droplet virus dari satu penumpang kemungkinan kecil bisa
menulari penumpang lain.
Baca Juga:
Maskapai Langgar Aturan Tarif Batas Atas Tiket Mudik Bakal Ditindak
"Ventilasi ini adalah penangkal yang efektif bagi
penumpang sebagai subjek dalam penerbangan," kata para peneliti Harvard
dalam laporannya, seperti dikutip dari CNN, Selasa (3/11/2020).
Namun para peneliti dari Sekolah Kesehatan Masyarakat T.H
Chan Harvard itu menegaskan, bahwa sistem ventilasi tidak bisa berdiri sendiri,
harus dibantu dengan mengenakan masker, menggunakan disinfektan, serta
melakukan screening penumpang yang mengalami gejala COVID-19.
"Pendekatan secara berlapis, dengan ventilasi dari gate
ke gate mengurangi resiko penularan SARS-Cov-2 di dalam pesawat, lebih rendah
dibandingkan aktivitas rutin selama pandemi, seperti berbelanja di supermarket
atau makan keluar di restoran," imbuh para peneliti dalam laporan yang
dirilis pekan lalu itu.
Para peneliti Harvard mengakui penelitian tersebut didanai
oleh pihak airlines, perusahaan pembuat pesawat dan juga pengelola bandara,
namun mereka menjamin bahwa hal tersebut tidak akan mempengaruhi independensi
dari penelitian tersebut.
Penelitian dari Harvard selaras dengan penelitian yang
dilakukan oleh Departemen Keamanan AS yang juga menggunakan pemodelan komputer
dan juga patung manekin.
Hasilnya, manekin yang dipakaikan masker di pesawat Boeing
767 dan 777 memiliki risiko terinfeksi yang minimal, semua berkat efektifnya
sistem ventilasi udara dan juga penggunaan masker selama berada di dalam
pesawat. [qnt]