WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan
Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan, labotarium mobile tes PCR Covid-19 buatan dalam
negeri akan disebar ke provinsi lain.
Hal itu disampaikan Luhut saat
meninjau langsung Mobile Lab Bio Safety Level 2 karya dari Tim Gugus Tugas
Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC19) bersama dengan
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek), Bambang S Brodjonegoro, di Gedung BPPT, Senin (25/1/2021).
Baca Juga:
Pernyataan Ridwan Zega Klaim Menggiring Proyek Jalan Provinsi di Gunungsitoli Dinilai Kocak
"Berdasarkan saran dari Menristek
Bambang, kita dapat menaruh mobile lab ini di berbagai provinsi yang angka
konfirmasi positifnya tinggi (Covid-19), sehingga dapat menekan laju
kenaikan angka tersebut," jelas Luhut, dalam keterangannya, Senin (25/1/2021).
Dijelaskan, Mobile Lab Bio Safety
merupakan laboratorium riset kolaborasi beberapa bidang teknologi, sebagai
produk inovatif BPPT.
Produk itu dikatakan dapat digunakan
sebagai pemeriksaan PCR dan dapat mengeluarkan hasil tes dalam waktu 4 (empat)
jam.
Baca Juga:
Gubernur Serahkan Tunggul Terbaik Kecamatan Tingkat Provinsi Katagori Kabupaten Tahun 2023
Laboratorium tersebut juga dapat
berpindah-pindah tempat.
"Saat ini, kita harus terus berkarya
dan berinovasi dan hal ini sangat diapresiasi. Salah satu dampak dari pandemi
Covid-19 adalah munculnya berbagai inovasi untuk menurunkan angka penyebaran,"
ujar Menko Luhut.
Kemenko Marves menyebut, pembangunan
mobile lab ini membutuhkan biaya sebesar Rp 3-6 miliar,
tergantung dari kelengkapan peralatannya.
Pemeritah bakal mendorong produk itu
lebih terjangkau agar dapat dibeli oleh berbagai lembaga,
pemerintah daerah, serta swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Rencananya, Mobile
Lab ini akan dikirim pertama ke Tangerang.
Selain Mobile Lab, dalam bidang
kesehatan, BPPT dilaporkan sedang menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) pembangunan dari Taman Sains dan
Teknologi Herbal dan Horti Center (TSTH2C) yang akan berperan sebagai pusat
riset dan rekayasa serta bibit unggul tanaman herbal dan hortikultura.
"Pemerintah saat ini telah mendorong
perkembangan pembangunan Herbal Center dengan bekerja sama dengan berbagai
instansi, baik di dalam dan luar negeri, untuk menjadikan TSTH yang terbesar
dan termaju di Asia," pungkas Luhut. [dhn]