WahanaNews.co | Protein merupakan bagian penting dalam proses pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Keberadaan protein membantu membangun, memperbaiki, dan memelihara struktur tubuh. Protein bisa berasal dari sumber daging dan non daging atau biasa kita kenal dengan istilah protein hewani dan nabati.
Walaupun sama-sama menyehatkan, terdapat perbedaan antara protein hewani dan nabati. Protein hewani bisa dibilang adalah komposisi protein lengkap. Itu berarti semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh terdapat pada protein hewani.
Baca Juga:
Pemenuhan Gizi Anak, Deli Serdang Terhindar dari Stunting
Protein nabati seringkali tidak selengkap sumber hewani tetapi dapat menurunkan risiko stroke, penyakit jantung, dan kematian dini yang lebih rendah. Yuk simak perbedaan protein hewani dan nabati berikut ini!
Beda Protein Hewani dan Protein Nabati
Protein dibutuhkan tubuh, mulai dari otot dan organ hingga tulang, kulit, dan rambut. Dengan memiliki keseimbangan protein, maka ini dapat membangun otot massa otot dan membantu tubuh pulih dari olahraga dengan cepat. Hewani dan nabati sebagai sumber protein memiliki manfaatnya masing-masing. Lantas, apa saja perbedaan antara protein hewani dan nabati?
Baca Juga:
Rekomendasi 7 Ikan Terbaik agar Anak Tumbuh Lebih Tinggi dan Cerdas
Salah satu perbedaan utama antara protein nabati dan hewani adalah kandungan asam aminonya. Asam amino adalah blok bangunan protein. Ketika tubuh mencerna protein dalam makanan, itu berarti tubuh sedang memecahnya menjadi asam amino.
Tubuh mungkin membutuhkan asam amino yang berbeda pada waktu yang berbeda. Banyak orang percaya bahwa diet harus mencakup sumber protein lengkap, yang mengandung sembilan asam amino esensial.
Beberapa produk hewani merupakan sumber protein yang lengkap, seperti:
Ikan.
Berbagai jenis telur.
Produk susu, seperti keju, susu, dan whey.
Daging merah dari sapi, banteng, dan rusa.
Unggas dari sumber seperti ayam, kalkun, dan puyuh.
Bagaimana dengan protein nabati? Sebagian besar protein nabati tidak lengkap, yang berarti sumber protein nabati kehilangan setidaknya satu dari asam amino esensial. Namun, beberapa makanan nabati, seperti quinoa dan soba, merupakan sumber protein yang lengkap.
Kombinasi Sehat Protein Nabati dan Hewani
Penting bagi vegetarian dan vegan untuk mencampur sumber protein mereka dan memastikan bahwa mereka mendapatkan semua asam amino esensial. Perlu diingat juga bahwa beberapa sumber protein nabati mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dan digunakan tubuh.
Kamu juga perlu memastikan bahwa kamu mendapatkan cukup zinc, vitamin B12, protein, kalsium, dan vitamin D. Untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan, kamu bisa menerapkan pola makan demikian:
Makanlah berbagai makanan nabati yang tinggi protein.
Minum susu nabati yang mengandung tambahan kalsium dan vitamin D.
Makan sereal yang diperkaya, biji-bijian, dan kacang-kacangan untuk seng dan zat besi.
Cobalah ragi nutrisi, sumber vitamin B12 yang sangat baik.
Makan banyak sayuran berdaun gelap untuk kalsium.
Berikut ini adalah contoh makanan nabati yang kaya protein:
Biji-bijian.
Kacang-kacangan.
Kacang polong.
Buah-buahan tertentu, seperti alpukat.
Kedelai.
Rami
Nasi.
Kacang polong.
Produk hewani mengandung lemak jenuh dan kadar kolesterol lebih tinggi daripada sumber protein nabati. Buat sebagian orang dengan kondisi tertentu ini bukanlah sesuatu yang menyehatkan.
Serat adalah faktor penting lainnya. Makanan nabati mengandung serat, yang membantu menjaga keseimbangan sistem pencernaan. Makan lebih banyak protein nabati dapat meningkatkan kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Jadi, mana yang lebih sehat, protein nabati atau hewani? Keduanya sama-sama menyehatkan bila dikombinasikan dengan seimbang. [qnt]