WahanaNews.co, Jakarta - Pihak pun telah memulai penyelidikan atas laporan dugaan pelecehan seksual yang diduga dialami para finalis Miss Universe Indonesia 2023.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan body checking atau pemeriksaan tubuh terhadap para finalis Miss Universe Indonesia itu sebenarnya tidak ada di dalam rundown acara.
Baca Juga:
Tersangka Razman Nasution Jalani Tes Kesehatan & Sidik Jari di Bareskrim
"Dalam laporan, para finalis Miss Universe ini dikarantina selama dua minggu di TKP, salah satu hotel. Kemudian tiba-tiba dilakukan body checking yang sebenarnya tidak ada dalam rundown-nya," kata Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat, (11/8/2023) melansir VIVA.
Proses body checking itu juga, kata Hengki, dilakukan di tempat yang tidak private. Di tempat itulah para korban dipaksa untuk melepaskan baju dan difoto.
"Para korban ini merasa dipaksa untuk melepas bajunya, kemudian difoto dan sebagainya bukan oleh ahli atau orang-orang yang berkapasitas," ucapnya.
Baca Juga:
Jaksa Penuntut Umum Kejari Bireuen Tangani Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Anak
Selain itu, proses body checking para finalis Miss Universe Indonesia 2023 juga disaksikan oleh 3 orang pria.
"Menurut keterangan pelapor disana ada 3 laki-laki, kemudian ada juga satu orang wanita dan sekitarnya ada beberapa saksi lain," ujar Hengki.
Seperti diketahui, proses body checking alias pemeriksaan tubuh terhadap finalis Miss Universe Indonesia 2023 menuai kontroversi.