WahanaNews.co | Camat Tamansari Agus Sulaeman melakukan peninjauan pelaksanaan testing Covid-19 massal di empat titik zona merah RW 02 Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, Senin (10/1/2022).
Dalam peninjauan tersebut, sejumlah pedagang di pasar Krukut, sempat bersembunyi dari petugas ketika hendak melakukan tracing. Mereka beralasan tidak mau mengikuti tes lantaran takut dibawa ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet.
Baca Juga:
Kecelakaan di Jalan Latumenten Raya, Jakarta Barat, Tewaskan Wanita dan Pria
Melihat kejadian tersebut, Camat Tamansari Agus Sulaeman menegaskan, warga Krukut, Jakarta Barat yang belum mengikuti tes Covid-19 antigen dan PCR tidak diperbolehkan berjualan kembali.
"Ya tadi bener, ada sebagian yang ngumpet tapi kalau mereka masih begitu saja otomatis swab di lokasi ini lagi," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Senin (10/1).
Agus mengatakan, apabila warga masih bersikukuh tidak mau dites, maka mereka tidak akan diperbolehkan lagi untuk berjualan di Pasar Krukut.
Baca Juga:
KPU Jakarta Barat Terima 1,9 Juta Surat Suara di Gudang Penyimpanan
Tak hanya itu, kata dia, pihaknya juga akan mempertimbangkan opsi penutupan pasar jika nanti ada warga di wilayah Pasar Krukut yang kedapatan positif Covid-19.
"Nanti mohon maaf yang belum dites antigen untuk tidak jualan. Penutupan nanti kita pertimbangkan, dari hasil tes antigen sekarang. Kalau nanti hasilnya banyak kasus ya kita mempertimbangkan tiga pilar berbicara untuk menutup pasar," ujarnya.
Sebelumnya Lurah Krukut Jakarta Barat, Ilham Nurkarin mengatakan, pengetesan bakal dilakukan kepada 500 orang warga dari empat RT yang berada dalam wilayah zona merah.
Ia menjelaskan, pengetesan tersebut bakal disebar di empat titik lokasi, antara lain di Puskesmas Kelurahan Krukut, Lapangan Garuda, Lapangan SMK 35 dan Sekretariat RW 2.
"Target untuk hari ini 500 warga yang akan di-swab. Masyarakat akan diarahkan oleh petugas ke titik-titik pengetesan," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Senin (10/1).
Kendati demikian, hampir dua jam kegiatan testing digelar, tak banyak warga yang mendatangi titik-titik pengetesan. Aktivitas masyarakat yang sebelumnya ramai juga menjadi sepi senyap.
Tidak ada lagi masyarakat yang berada di wilayah pasar maupun lingkungan zona merah. Dari keempat titik pengetesan, hanya di Lapangan Garuda saja yang banyak didatangi masyarakat.
Langkah tersebut diambil Pemprov DKI Jakarta setelah puluhan warga di daerah tersebut terpapar Covid-19. Penemuan kasus berawal ketika ada seorang warga pergi ke Anyer dan Puncak beberapa waktu terakhir.
Satu warga tersebut kemudian diketahui positif terpapar virus corona. Warga itu lalu dinyatakan sebagai suspek kasus Omicron.
Pihak kelurahan pun melakukan penelusuran kontak. Awalnya didapatkan 13 orang positif setelah menjalani tes antigen. Kini ada 36 warga Krukut yang positif Covid-19 dan dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran. Ada yang dibawa ke RS Pelni karena baru saja melahirkan.
Micro lockdownpun diterapkan di RW 02 Krukut, Tamansari, Jakarta Barat. Aparat kepolisian dikerahkan untuk menjaga wilayah tersebut. [bay]