WahanaNews.co | Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf.
Dalam pertemuan itu, Hamianin meminta dukungan dalam upaya menghentikan invasi Rusia.
Baca Juga:
Rayakan Hari Kemerdekaan, Dubes Ukraina: Ogah Balik Lagi ke Zaman Uni Soviet
Pertemuan itu terekam dalam video yang diunggah di akun YouTube resmi PBNU, TVNU, pada Senin (7/3). Dalam video itu, Hamianin terlihat berbincang bersama Gus Yahya.
"Saya berharap NU dan seluruh umat Muslim di Indonesia untuk bersuara, memberikan doa, mungkin membantu entah dengan cara apam untuk mengakhiri perang ini, dan untuk mengurangi penderitaan rakyat Ukraina, termasuk hampir dua juta saudara Muslim di Ukraina," ujar Hamianin.
Ia juga berkata, "Ada perang terhadap satu bangsa, yang dimulai oleh Rusia, dan saya yakin komunitas dunia harus melakukan apa pun, yang mungkin dan yang mustahil, untuk menghentikan perang."
Baca Juga:
Kemenlu RI Kecam Sikap Nyinyir Dubes Ukraina di Medsos
Di akhir pernyataannya, Hamianin menyatakan bahwa Ukraina siap berunding dengan Rusia demi menghentikan pertumpahan darah yang sudah berlangsung selama nyaris dua pekan.
"Kami siap berdialog. Satu-satunya syarat kami adalah menghentikan tembakan, menghentikan perang, berhenti membunuh orang-orang," katanya.
Sementara upaya diplomasi belum berhasil, Hamianin juga tengah mengupayakan bantuan kemanusiaan bagi warga Ukraina yang menderita di tengah baku tembak.
"Lagi-lagi, kami bekerja sama dengan masyarakat, dengan warga biasa di Indonesia. Kami juga berupaya bekerja sama dengan pemerintah Indonesia," tuturnya.
Menyambut Hamianin, Gus Yahya menyatakan bahwa saat ini, rakyat Ukraina memang sangat membutuhkan bantuan. Ia menganggap dunia harus memberikan uluran tangan karena masalah ini tak hanya berdampak pada dua negara.
"Bukan hanya soal dua negara, tapi ancaman bagi seluruh masyarakat internasional karena ini akan menjadi ancaman yang sangat berbahaya bagi keutuhan tatanan internasional yang ada sekarang," ucap Gus Yahya.
"Saya menyerukan agar kekerasan dihentikan sesegera mungkin, sekarang juga. Apa pun yang menjadi masalah, kita tahu masalahnya kompleks, tapi kita adalah umat manusia dengan akal budi. Kita pasti bisa saling berbicara satu sama lain untuk menemukan jalan keluarnya."
Kakak dari Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, itu juga menyatakan bahwa PBNU akan berusaha melakukan daya upaya untuk membantu meredam konflik ini.
"Tempo hari, saya sudah bergabung dengan para pemimpin agama di seluruh dunia untuk bersurat kepada pemimpin Kristen Ortodoks di Rusia, memohon supaya beliau melakukan sesuatu untuk mendorong Presiden Putin menghentikan perang ini," ucapnya.
"Kami juga membicarakan kemungkinan untuk bisa terhubung dengan mufti di Ukraina dan Crimea. Kami, dan saya sendiri atas nama NU, akan berusaha mencari jalan untuk bisa terhubung dengan mufti Rusia dan kita lihat apa yang bisa kita lakukan bersama-sama." [bay]