WahanaNews.co | Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, hadir dan membuka Muktamar Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) di Hotel Sutan Raja, Soreng, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Dalam sambutannya, dia menitipkan pentingnya menjaga persatuan.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Prabowo mengungkapkan, kehadirannya di Muktamar PP Persis atas perintah langsung Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Dia mengaku, saat mendapat pertintah tersebut tengah menjalankan tugas di Jawa Tengah.
"Saya lagi di Jawa Tengah, terus mendapatkan instruksi untuk datang ke Soreang ini. Terima kasih kepada Bapak Jokowi yang telah memerintahkan saya hadir di sini untuk menyampaikan sambutan," katanya, Sabtu (24/9/2022).
Baca Juga:
Disaksikan Presiden Prabowo, PLN Perkuat Kolaborasi Global Bersama China untuk Swasembada Energi di Indonesia
Dia menyatakan, Persis adalah salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia.
Sehingga, kegiatannya harus selalu diapresiasi.
"Beliau (Presiden Jokowi) menyadari salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, adalah penting bagi bela negara dan pertahanan negara," ucapnya.
Dia mengungkapkan, persatuan di Indonesia harus terus digaungkan.
Meskipun nantinya setiap orang selalu berbeda pendapat.
"Kita boleh berbeda pandangan, kita boleh koreksi kritik, itulah demokrasi, satu hal dari dua tokoh tadi saya ingin pertegas bahwa apapun perbedaan kita harus jungjung tinggi kehormatan kita, kita satu keluarga besar Indonesia, kita satu keluarga bangsa Indonesia," jelasnya.
"Semua pasti ada kekurangan, yang paling penting harus kita akui, syukuri, prestasi sumbangan para pahlawan terdahulu terhadap bangsa dan negara. Kita harus jujur, kita harus menimbang yang mana prestasi yang baik, mana kejujurannya," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, dia menyinggung soal kepemimpinan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, yang juga hadir dalam acara tersebut.
Dengan nada bercanda, Prabowo menyebut Ridwan Kamil mulai harus diwaspadai.
"Ini kehormatan sangat besar bisa menghadiri Muktamar ini. Tadi saya mendengar pidato Pak Gubernur dan Pak Ketum (Persis), dua-duaanya luar biasa," ucap Prabowo dalam sambutannya.
Prabowo memuji kepemimpinan Ridwan Kamil saat memimpin Jawa Barat saat ini.
Dirinya pun mulai memperhitungkan kepemimpinan Ridwan Kamil dalam masa yang akan datang.
"Saya lihat Pak Ridwan Kamil ini sudah harus saya perhitungkan juga nih," ujar Prabowo, disambut riuh para peserta Muktamar Persis.
"Kenapa kalian reaksinya seperti itu? Saya harus menghitungkan sebagai tokoh yang luar biasa, untung tidak dari Solo," tambahnya.
Pihaknya mengapresiasi pidato yang dilontarkan Ridwan Kamil dalam kegiatan tersebut.
Bahkan, dirinya menyetujui saat ini harus ada persatuan dari masyarakat Indonesia.
"Yang saya simak dari kedua pidato sesuatu yang benar adalah benang merah kedua-duanya dengan cara masing-masing mengungkapkan persatuan diantara seluruh bangsa Indonesia," jelasnya.
Nampak hadir di lokasi pembukaan muktamar adalah Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo; Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; Kapolda Jabar, Irjen Suntana; Bupati Bandung, Dadang Supriatna; dan pengurus MUI Jabar serta ormas-ormas Islam.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyambut baik dipilihnya Jabar menjadi tuan rumah Muktaram PP Persis.
Bahkan, dirinya telah menyiapkan sebidang tanah untuk pendidikan Persis.
"Kami bangga Jawa Barat menjadi tuan rumah Muktamar. Kami sudah mempersiapkan tanah per hektare teruntuk Universitas Persis," katanya.
"Pada muktamar ini tidak ada alasan untuk tidak bersyukur. Insya Allah, sila ke-4 di Pancasila bisa diterapkan dalam Muktamar ini," tambahnya.
Pria yang kerap disapa Kang Emil tersebut berpesan kepada Persis untuk mempersiapkan umatnya dalam menghadapi tahun 2045 nanti.
Menurutnya, masa depan Indonesia harus terus dipersiapkan.
"Kami menitipkan kepada Persis masa depan Indonesia. SDM kita di 2045 harus kompetitif, harus produktif, dengan kombinasi spiritualitas dan juga secara duniawi punya keilmuan dan tidak boleh ada stunting. Jadi, saya titip Persis bantu kami memberantas itu," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Aceng Zakaria, menyatakan, pihaknya tidak pernah bermimpi menjadi Ketum Persis pada 2015 silam.
Menurutnya, dirinya dipilih pada waktu dahulu atas rahmat Allah.
"Ketika saya dipilih, umur saya tidak muda lagi, yaitu usia 67 tahun, saya baru dilantik menjadi Ketua Umum Persis, di saat para ASN dan pejabat sudah masuk masa pensiun. Saya bisa mengemban amanah Ketua Umum dan melaksanakan tugas-tugas Jam'iyyah, bahkan saya bisa menyelesaikan amanah Ketua Umum sampai akhir masa jihad sekarang, hakikatnya semua karena rahmat Allah SWT," kata Aceng.
Aceng mengungkapkan, Muktamar adalah hajat Jam'iyyah Persis setiap lima tahun sekali.
Berbagai program dilaksanakan dalam Muktamar tersebut.
"Dalam Muktamar dirancang Program Jihad Jam'iyyah di masa yang akan datang sekaligus evaluasi terhadap program jam'iyyah yang telah lalu. Di samping itu juga diadakan pemilihan Ketua Umum baru dan Tasykil kepemimpinan di periode yang akan datang," bebernya.
Dia menambahkan, terdapat tiga kekurangan yang harus dikuasai umat Islam.
Salah satunya adalah kekuatan mental dan kekuatan Iman.
"Selanjutnya, kekuatan politik. Ada sebuah ungkapan, segudang ilmu pengetahuan bisa dikalahkan dengan segenggam kekuasaan. Yang terakhir adalah kekuatan ekonomi, yaitu kekuatan yang dapat menyejahterakan rakyat," ujarnya. [gun]