WahanaNews.co | TNI Angkatan Laut (AL) meminta
pemberitaan tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 tak dipolitisasi.
"Minta
tolong, berita terkait KRI Nanggala ini jangan dipolitisasi, jangan dibawa ke
sana-kemari, dihubungkan dengan hal-hal yang tidak fokus," ujar Asrena
KSAL, Laksamana Muda Muhammad Ali, dalam konferensi pers di RS AL Mintoharjo,
Jakarta Pusat, Selasa (4/5/2021).
Baca Juga:
6 Fakta Menarik Halmahera Barat, Ada Pantai yang Bisa Mengusir Kegalauan Pengunjungnya
Ia
mengatakan bahwa TNI saat ini sedang berduka atas tenggelamnya kapal buatan
Jerman pada 1977 itu.
Saat
ini juga, kata Ali, pihaknya sedang berkonsentrasi pada evakuasi sekaligus
terhadap keluarga kru kapal yang ditinggalkan.
Karena
itu, ia meminta dukungan agar proses keduanya berjalan lancar.
Baca Juga:
Serahkan Rumah Pada Ahli Waris KRI Nanggala 402, Bupati Sidoarjo Dampingi Menhan Prabowo
"Jadi
tolong dibantu oleh para rekan media, kalau bisa memberi support kepada mereka yang bertugas di
lapangan sebisa mungkin mengangkat KRI Nanggala, karena ini tidak mudah, karena
kedalamannya cukup dalam, 838 meter," kata dia.
"Kita
butuh support dari media. Jangan justru
sebaliknya, malah disudutkan, diarahkan ke hal-hal berbau politis untuk
kepentingan tertentu," sambung dia.
Dalam
evakuasi KRI Nanggala-402, tim SAR telah mendapat tambahan kekuatan dengan
kehadiran dua kapal salvage milik
Angkatan Laut China atau People
Liberation Army Navy (PLA Navy), yaitu PRC Navy Ship
Ocean Tug Nantuo-195 dan PRC Navy
Ocean Salvage and Rescue Yong Xing Dao-863.