WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kejuaraan Badminton Asia Championships (BAC) 2025 edisi ke-42 yang berlangsung pada 8–13 April di Ningbo Olympic Sports Center Gymnasium, China, resmi menutup rangkaiannya dengan mencatat sejarah baru.
Meski berstatus tuan rumah, China hanya mampu mempertahankan satu gelar, hal ini menunjukkan betapa kompetitifnya turnamen yang setara dengan level BWF Super 1000 ini.
Baca Juga:
BAC 2025: Jonatan Christie dan Enam Wakil Lain Amankan Tiket 8 Besar
Tak hanya itu, ada juga sederet fakta menarik yang tersisa dari Badminton Asia Championships 2025 yang penting untuk diketahui. Berikut diantaranya:
1. Juara Baru di Semua Sektor
Seluruh sektor di BAC 2025 melahirkan juara baru. China yang biasanya mendominasi, tahun ini hanya mampu mengamankan dua gelar dari nomor tunggal putri dan ganda putri.
Baca Juga:
BAC 2025: Jadwal 16 Besar Hari Ini, 12 Wakil Indonesia Siap Tempur
Di tunggal putri, Chen Yufei mengalahkan kompatriotnya, Han Yue, dalam pertandingan rubber game. Sementara di ganda putri, pasangan Liu Shengshu/Tan Ning sukses menumbangkan unggulan Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida.
Tiga sektor lainnya dimenangkan negara berbeda. Kunlavut Vitidsarn dari Thailand berjaya di tunggal putra, melengkapi gelar prestisius yang sudah ia kantongi seperti WJC, AJC, WBC, hingga Olympic.
Di ganda putra, pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik meraih gelar perdana mereka di ajang BAC setelah menundukkan pasangan China Chen Boyang/Liu Yi.
Sementara Hong Kong mencatat sejarah lewat Tang Chun Man/Tse Ying Suet yang berhasil meraih gelar ganda campuran usai menaklukkan pasangan Jepang Hiroki Midorikawa/Natsu Saito.
2. Tak Ada Juara Bertahan yang Tembus Final
Menariknya, tidak ada satu pun juara bertahan dari BAC 2024 yang mampu mencapai partai puncak tahun ini.
Sebut saja Jonatan Christie yang tersingkir di perempat final, serta Wang Zhiyi (China) yang terhenti lebih awal di babak kedua.
Pasangan China Liang Weikeng/Wang Chang gagal di semifinal. Sementara ganda putri Korea Selatan Baek Ha Na/Lee So Hee mundur sebelum turnamen dimulai.
Di ganda campuran, Feng Yanzhe/Huang Dongping harus menyerah di perempat final.
3. Catatan Pahit untuk Indonesia
BAC 2025 menjadi salah satu momen paling mengecewakan dalam sejarah keikutsertaan Indonesia di ajang ini.
Tak satu pun wakil Merah Putih berhasil melaju ke final, sebuah kemunduran dibanding lima edisi sebelumnya.
Satu-satunya pencapaian datang dari sektor ganda putra dan ganda campuran.
Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dan pasangan muda Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu berhasil menyumbangkan medali perunggu.
Meski begitu, ini tetap jadi sinyal penting bagi regenerasi dan evaluasi prestasi bulutangkis Indonesia.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]