WAHANANEWS.CO, Jakarta - Carlos Alcaraz memastikan diri sebagai juara Tokyo Open 2025 usai menundukkan petenis Amerika Serikat, Taylor Fritz, dengan skor meyakinkan 6-4, 6-4 pada partai final.
Hasil ini menjadi ajang balas dendam Alcaraz atas kekalahan dari Fritz di Laver Cup beberapa pekan sebelumnya.
Baca Juga:
Performa Gemilang, Jojo Kalahkan Antonsen dan Juara Korea Open 2025
Gelar ini sekaligus menjadi trofi kedelapan yang ia raih sepanjang musim 2025.
Petenis nomor satu dunia itu menutup debutnya di turnamen level ATP 500 Tokyo dengan sempurna.
“Ini adalah musim terbaik saya sejauh ini,” ujar Alcaraz dikutip dari laman resmi ATP.
Baca Juga:
Sabalenka Cetak Sejarah, Pertahankan Gelar US Open Usai Kalahkan Anisimova
Hingga saat ini, Alcaraz sudah mencatatkan 67 kemenangan dan delapan gelar pada musim 2025.
Capaian tersebut mendekati torehan 73 kemenangan milik Jannik Sinner pada musim lalu.
“Saya sangat bangga pada diri sendiri,” ucap Alcaraz yang sempat mengakui pernah menghadapi kesulitan emosional di awal tahun.
Titel di Tokyo juga menandai gelar ketiga secara beruntun bagi Alcaraz sejak menjuarai Wimbledon.
Dengan tambahan trofi ini, koleksi kariernya mencapai 24 gelar, menyamai rekor yang dimiliki Alexander Zverev.
Pertandingan final sendiri mempertemukan dua petenis papan atas dunia yang sama-sama berada di peringkat lima besar.
Fritz sempat dua kali meminta perawatan medis pada paha kirinya, sementara Alcaraz juga sempat mengalami cedera ringan selama turnamen.
Meski begitu, ia tetap tampil prima. “Saya menikmati setiap detiknya,” ujarnya mengenai performanya.
Dominasi Alcaraz terlihat dari forehand mematikan yang mencatat skor Kualitas Pukulan 9,7 pada set pertama. Variasi pukulannya membuat Fritz kesulitan mengembangkan permainan.
Meski gagal juara, Fritz tetap menjaga asa menuju Nitto ATP Finals, setelah posisinya naik ke peringkat kelima dalam klasemen Race To Turin.
Alcaraz akhirnya menutup laga final dalam waktu 93 menit. Dengan hasil ini, ia kini unggul 4-1 dalam catatan pertemuan (Head-to-Head) melawan Fritz.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]