WahanaNews.co | AS Roma berhasil lolos ke final Liga Conference, Jumat (6/5/2022) dinihari.
Pelatih Jose Mourinho pun menorehkan rekor.
Baca Juga:
Liga Italia: Wasit Usir Mourinho, Roma Tumbang di Kandang
AS Roma menang 1-0 saat menjamu Leicester City di Olimpico.
Gol Tammy Abraham pada menit ke-11 membuat klub Liga Italia itu lolos ke final dengan agregat kemenangan 2-1.
Hasil ini membuat Jose Mourinho menjadi pelatih pertama yang mampu mencapai final kompetisi besar Eropa bersama empat klub berbeda, yakni Porto (Piala UEFA dan Liga Champions), Inter Milan (Liga Champions), Manchester United (Liga Europa), dan kini AS Roma (Liga Conference).
Baca Juga:
Viral! Meme Perbedaan Jose Mourinho di AS Roma dan MU
Bagi AS Roma, babak ini menjadi partai puncak kompetisi Eropa pertamanya sejak 1991.
Mereka akan menghadapi Feyenoord di Tirana, Albania, pada final Liga Conference, 25 Mei 2022.
Seusai laga, di hadapan para wartawan Jose Mourinho memulai komentarnya dengan kalimat, "Saya sangat lelah, aku ingin pulang!"
Pelatih asal Portugal itu melanjutkan, “Ini adalah kemenangan keluarga. Bukan hanya yang ada di lapangan dan di bangku cadangan, tapi di stadion. Itu adalah pencapaian terbesar kami, empati dan rasa kekeluargaan yang telah kami ciptakan bersama para penggemar."
“Saya pikir penampilan kami luar biasa, orang lain mungkin melihatnya secara berbeda, tetapi ketika penjaga gawang Anda melakukan dua penyelamatan selama 120 menit melawan tim Liga Premier dengan begitu banyak kualitas menyerang, itu berarti kami telah melakukan sesuatu yang baik."
“Para pemain pantas mendapatkan ini, kami memiliki tiga pertandingan Serie A tersisa untuk diakhiri sebaik mungkin. Kami memiliki lintasan yang fantastis untuk mencapai final, kami kehilangan poin di Serie A untuk mencapai itu, tetapi sekarang kami berada di Final dan kami ingin menang.”
Jose Mourinho menjadi pelatih terakhir yang memenangkan trofi Eropa saat memimpin klub Italia, bersama Inter pada 2010.
“Gaya menekan kami berisiko, tetapi kami tidak mampu melakukannya selama 90 menit. Kami bertahan lebih dalam, berubah menjadi formasi 5-3-1-1, menjaga garis ketat dengan upaya luar biasa dari para gelandang. Tidak mudah menjaga bola tanpa Mkhitaryan, tetapi mereka bekerja sangat keras."
“Sekali lagi, ini adalah sebuah keluarga, begitulah cara saya menggambarkan tim ini,” kata Jose Mourinho. [gun]