WahanaNews.co | Kericuhan di luar ring terjadi saat pertarungan tinju kelas 56 kg antara atlet DKI Jakarta, Jill Mandagie, dan Luki Mira Agusto Hari, dari NTT, di PON Papua, Jumat, 8 Oktober 2021.
Keributan pecah di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua melibatkan relawan PB PON XX Papua 2021.
Baca Juga:
Panglima TNI Dampingi Presiden RI Buka Peparnas XVII Solo 2024
Keributan ini berawal saat Jil Mandagie tidak terima dengan keputusan wasit yang memenangkan lawannya. Atlet DKI itu turun dari ring, lalu membanting pintu hingga kemudian memukul spanduk pembatas.
Protes yang dinilai berlebihan memicu reaksi dari relawan PON Papua yang tergabung dalam panitia pelaksana. Baku hantam sempat terjadi. Jil Mandagie sempat dipukul.
Sejumlah aparat kepolisian dan TNI di lokasi kejadian langsung melakukan pengamanan khusus terhadap atlet dan ofisial tinju DKI. Tak terima dengan perlakukan itu, Jill Mandagie dan kuasa hukumnya melapor ke Polda Papua.
Baca Juga:
PLN Sukses Hadirkan Listrik Berkualitas Selama PON XXI Aceh – Sumut
Keributan itu merupakan yang kedua terjadi di arena tinju PON Papua. Sebelumnya, seperti dilaporkan Antara, keributan juga terjadi pada Selasa, 5 Oktober, lalu.
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak bahkan sampai turun tangan meredakan suasana.
Insiden itu terjadi selepas laga nomor terbang ringan (45-48 kg) putri antara petinju Papua Barat Merlin Tomalata menghadapi wakil tuan rumah Hana Kendi.
Keputusan wasit dan hakim yang menyatakan Hana Kendi menang direspons kurang elok oleh tim Papua Barat yang melancarkan protes keras kepada panitia pertandingan. Petugas keamanan turun tangan untuk melerai.
Ketika petugas keamanan melerai, suporter Papua Barat yang berada di tribun GOR Cendrawasih masih melancarkan cemoohan ketidakpuasan yang membuat Komaruddin naik ke ring untuk menenangkan publik.
Beberapa menit menyampaikan seruan kepada suporter dan penonton, Komaruddin akhirnya turun dari ring dan rangkaian pertandingan dilanjutkan antara petinju Nusa Tenggara Timur Sandu Nestavari Calvin menghadapi wakil Nusa Tenggara Barat Endang di nomor terbang ringan (45-48kg) putri.
"Itu sebetulnya tidak by design ya, tiba-tiba saja," kata Komaruddin saat ditemui di sela-sela jeda pertandingan. [qnt]