WahanaNews.co | Sejumlah fakta mengiringi kemenangan Timnas Indonesia atas Myanmar pada laga tajuk uji coba, Kamis (25/11/2021) malam WIB.
Berlangsung di Turki, Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong sukses membuat Myanmar babak belur lewat skor akhir 4-1.
Baca Juga:
Indonesia Bungkam Arab Saudi, Prediksi Bojan Hodak Jadi Kenyataan
Pesta gol kemenangan skuat Garuda dibukukan lewat lesakan Ricky Kambuaya, Irfan Jaya, Witan Sulaeman, dan eksekusi penalti Ezra Walian.
Sementara itu, gol tunggal Myanmar dicetak Hlaing Bo Bo.
Tentu saja menarik untuk mengulas fakta soal Ezra Walian yang tampil moncer pada laga kali ini.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Ya, penyerang Persib Bandung tersebut menjadikan laga melawan Myanmar menjadi "beauty contest" bagi dirinya.
Ia membuktikan kepada Shin Tae-yong bahwa dirinya mampu dan bisa menggaransi lini depan Timnas Indonesia.
Dan apa yang diinginkan oleh Ezra Walian terbukti.
Mantan penyerang PSM Makassar ini berhasil menyumbang satu gol dan satu assist pada laga kali ini.
Selama ini, Shin Tae-yong lebih suka memainkan tipikal striker seperti Kushedya Hari Yudo yang pergerakannya "liar".
"Doyan lari" menjadi tagar yang terus digaungkan Shin Tae-yong kepada pemainnya.
Bergerak dan membuka ruang membuat sebuah tim dapat mengalirkan bola guna merancang sebuah serangan.
Hal dasar inilah yang ditekankan coach Shin kepada pemainnya.
Ezra adalah tipikal striker yang berbeda 100 persen dengan Yudo.
Memiliki perawakan tinggi besar, Ezra adalah satu di antara tipikal bomber target-man yang dimiliki Timnas Indonesia.
Sebagai catatan saja, sebelumnya ada nama Lerby Eliandri yang memiliki postur dan gaya bermain mirip Ezra.
Namun, tetap saja, Shin Tae-yong tak memberikan perlakukan spesial kepada Ezra, meski dirinya adalah striker nomor 9 murni.
Biasanya, bomber dengan tipikal goal getter menorehkan namanya di papan skor melalui sentuhan tap-in maupun positioning yang mumpuni.
Nyatanya, tak demikian bagi Ezra.
Bomber Maung Bandung ini tetap diminta untuk bergerak "liar" di luar kotak penalti areanya "bertugas".
Beberapa kali Ezra turun ke lapangan tengah untuk menarik perhatian bek lawan.
Tak jarang pemain dambaan Bobotoh ini bergerak dari sisi flank.
Tak ada perlakuan khusus inilah yang membuat Ezra akhirnya membayar tuntas apa yang diinginkan coach Shin.
Ia menjadi aktor protagonis atas gol pembuka skuat Garuda yang dilesakkan Ricky Kambuaya.
Bergerak di sisi kanan permainan, Ezra sukses mengirimkan umpan cross yang juga sukses di-heading Kambuaya.
Sepintas, tidak ada yang salah dengan proses ini.
Namun, jika dicermati lagi, menarik bagaimana Shin Tae-yong menginstruksikan pemain seperti Ezra untuk bergerak di luar kotak penalti.
Sedangkan Kambuaya, yang identik sebagai pengemban tugas gelandang box to box, datang dari second line.
"Beauty contest" juga menjadi bagian dari Irfan jaya, di mana bekas pemain Persebaya ini sukses menunjukkan tajinya. [qnt]