WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pesenam muda asal Tiongkok, Yanming Hong, tampil luar biasa pada final nomor kuda pelana Kejuaraan Dunia Senam Artistik FIG ke-53 yang digelar di Jakarta, Jumat (24/10/2025).
Penampilan stabil dan elegan Yanming membuatnya mendominasi jalannya babak final, sekaligus mempersembahkan medali emas pertamanya di ajang dunia.
Baca Juga:
Timnas Futsal Indonesia Angkat Trofi Juara CFA International Tournament 2025 di Tiongkok
Yanming mengantongi skor total 14.600 poin, unggul atas pesenam Armenia Mamikon Khachatryan yang memperoleh medali perak, serta Patrick Hopes dari Amerika Serikat yang harus puas dengan medali perunggu.
Sebelumnya, dalam babak kualifikasi, Yanming sempat menempati posisi kedua di bawah pesenam senior asal Kazakhstan, Nariman Kurbanov.
Namun, Kurbanov gagal mempertahankan performa terbaiknya di final setelah melakukan kesalahan kecil yang cukup memengaruhi nilai akhir.
Baca Juga:
KTT Asia Timur Usung Energi Bersih, Tiongkok Ajak ASEAN Perkuat Kolaborasi Hijau
Bagi Yanming, pencapaian ini memiliki makna mendalam. Kejuaraan Dunia FIG ke-53 merupakan debut pertamanya di panggung internasional tertinggi.
Ia mengaku sangat bahagia sekaligus bangga bisa menampilkan performa terbaiknya untuk Tiongkok.
“Saya sangat senang dan puas dengan hasil hari ini. Tentu ini hal menggembirakan,” kata Yanming dikutip dari laman resmi jakartagymnastics2025.id, Sabtu (25/10/2025).
Pesenam kelahiran tahun 2006 itu menuturkan, dirinya sempat merasa gugup menjelang pertandingan.
Namun, latihan intensif yang dijalani selama berbulan-bulan membuatnya mampu mengontrol tekanan dan tampil lebih tenang di arena.
“Sebenarnya saya agak gugup, tetapi setelah berlatih dan menonton pesenam lain. Saya bisa menyeimbangkan emosi saya,” ujarnya.
Sementara itu, pesenam Amerika Serikat Patrick Hopes, yang berhasil meraih medali perunggu, mengaku bahwa final kali ini merupakan pengalaman yang sarat tekanan.
Meskipun demikian, ia mampu menenangkan diri dan menyelesaikan penampilan dengan baik.
“Saya agak stres,” kata Hopes singkat. Namun, ia berhasil menenangkan diri sesaat sebelum tampil di atas arena.
“Tetapi, begitu saya melakukan pemanasan dan mulai tampil. Saya menyadari rasanya sama saja,” katanya lagi dengan nada lega.
Kejuaraan Dunia FIG ke-53 di Jakarta menjadi ajang debut internasional bagi Hopes. Ia menyebut pencapaiannya kali ini sebagai langkah awal dalam karier profesionalnya di dunia senam.
“Sungguh pengalaman yang luar biasa bisa berada di sini hari ini. Saya sangat bersyukur untuk itu,” ujarnya penuh haru.
Ajang bergengsi yang digelar di Jakarta International Gymnastics Arena ini tidak hanya menjadi panggung adu keterampilan, tetapi juga pembuktian bagi generasi baru pesenam dunia.
Prestasi gemilang Yanming sekaligus menegaskan dominasi Tiongkok dalam cabang senam artistik putra, terutama di nomor kuda pelana yang selama ini dikenal sebagai salah satu nomor paling menantang.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]