WahanaNews.co | Akhirnya, setelah berkiprah bertahun-tahun sejak era pelatih Indra Sjafri, Timnas U-19 Indonesia sukses mendulang angka di Toulon Tournament.
Kemenangan tipis 1-0 atas Ghana pada laga Grup B di Stade Jules-Ladoumegue, Vitrolles, Prancis, Kamis (2/6/2022) malam, itu menjadi sejarah tersendiri bagi Timnas Indonesia di turnamen tersebut.
Baca Juga:
Ngotot Bawa Timnas U-19 TC di Belanda, Rupanya Shin Tae-yong Buru Ini
Itulah poin perdana yang sukses dipetik skuad Garuda Nusantara di ajang yang bernama resmi Tournoi Maurice Revello ini sejak 2017.
Sejarah itu diukir justru saat Timnas U-19 Indonesia tidak didampingi Pelatih Kepala, Shin Tae-yong, yang tengah mempersiapkan Timnas Senior ke ajang Babak Kualifikasi Piala Asia 2023.
Di bawah asuhan duet pelatih pengganti, Bima Sakti dan Dzenan Radoncic, sejarah itu diperoleh berkat strategi bertahan dan mengandalkan serangan balik, yang memang menjadi andalan Timnas U-19 Indonesia sejak awal babak.
Baca Juga:
Tersingkir dari Piala AFF U-19 2022, Timnas Garuda Muda Siap Tunjukkan Performa Terbaik di 3 Turnamen Mendatang
Maka, tidaklah mengherankan kalau persentase penguasaan bola dan dominasi penyerangan pun memang ada di kaki para pemain Ghana.
Setidaknya, ada dua peluang dihasilkan pemain Ghana yang memanfaatkan serangan melalui lebar lapangan.
Sektor sayap mereka berkali-kali bisa menusuk ke kotak penalti, beruntung sepakannya masih melenceng.
Peluang terbaik Ghana pada babak pertama ini didapatkan menit ke-30.
Mustapha Yakubu melepaskan sepakan jarak jauh, beruntung Indonesia punya Kiper Cahya Supriadi.
Responsnya yang bagus menggagalkan sepakan on target tersebut.
Sampai babak pertama usai, Indonesia yang diserang terus-menerus oleh Ghana berhasil menahan gempuran lawan.
Skor 0-0 menutup paruh pertama matchday kedua Grup B tersebut.
Pada babak kedua, Ghana berbenah dan melakukan beberapa pergantian.
Sementara itu, Timnas U-19 Indonesia masih mempertahankan skuad yang ada.
Jalannya laga di babak kedua ini masih sama dengan babak pertama.
Strategi menempatkan satu striker Hokky Caraka sebenarnya lumayan efektif.
Pasalnya, dia sempat mendapatkan peluang emas.
Sayang, keberhasilannya mengecoh kiper dan tinggal menendang bola ke arah gawang masih bisa diblok oleh bek Ghana yang meluncur tepat di depan bola.
Indonesia tak berputus asa.
Strategi dan taktik yang diterapkan pelatih benar-benar dijalankan dengan apik.
Pemain mampu menjaga penggawa Ghana dengan rapat, tak memberikan mereka ruang untuk mengembangkan serangan.
Meskipun sempat ada celah yang dimanfaatkan pemain Ghana, penampilan kiper Cahya Supriadi luar biasa.
Terhitung ada tujuh penyelamatan gemilang yang dilakukannya pada babak kedua ini.
Penampilan tersebut yang membuat striker Ghana frustrasi.
Sebuah skema serangan yang dibangun Indonesia akhirnya membuahkan hasil.
Hokky yang melebar berdiri tak terkawal.
Dia kemudian mengirimkan umpan yang coba dipotong oleh kiper Ghana.
Tangkapan penjaga gawang Ghana itu tak sempurna, Raka Cahyana kemudian menang duel dan merebut bola.
Setelah mengontrolnya secara sempurna, Raka kemudian menuntaskannya dengan gol.
Indonesia unggul 1-0 pada menit ke-57.
Keunggulan Indonesia itu nyaris digandakan pada menit ke-82.
Sayang, sepakan Raka yang muncul dari belakang masih bisa ditepis oleh kiper Ghana.
Sampai laga usai, skor 1-0 untuk keunggulan Indonesia.
Dengan tiga poin perdana itu, Indonesia kini duduk di posisi ketiga Grup B.
Poin yang dimiliki Indonesia sejatinya sama dengan milik Mexico dan Venezuela.
Namun, selisih gol Indonesia masih kalah dari kedua tim tersebut.
Diketahui, pada pertandingan sebelumnya Indonesia menyerah 0-1 di tangan Venezuela.
Langkah Timnas U-19 Indonesia di Grup B itu akan ditentukan pada laga pamungkasnya melawan Meksiko pada Minggu (5/6/2022) malam WIB nanti. [gun]