WahanaNews.co | Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Arioetdjo mengikuti rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Rapat tersebut membahas masalah revitalisasi dan pemanfaatan fasilitas olahraga di Indonesia hingga penyelenggaraan Liga 3 dan 4.
Dalam rapat tersebut, Menpora Dito menyampaikan terkait revitalisasi dan pemanfaatan stadion, gor atau venue olahraga di seluruh Indonesia, dan terkait penyelenggaraan kembali Liga 3 dan 4.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Punya Kemajuan dan Progres yang Baik untuk Tembus Kualifikasi Piala Dunia 2026
"Kita membahas bagaimana bisa memaksimalkan pemerintah kabupaten/kota bisa turut serta mendukung pembinaan olahraga sepak bola dan cabang olahraga yang ada dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON)," kata Menpora Dito.
Terkait infrastruktur, Menpora Dito menyampaikan sejak awal tahun 2023 itu ada 22 stadion yang direvitalisasi oleh pemerintah pusat yang kapasitasnya diatas 25.000 penonton.
Dan ke depan, Presiden menginginkan stadion tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh klub penggunanya.
Baca Juga:
Diikuti 87 Delegasi, Kongres Biasa PSSI 2024 Dibuka Menpora Dito Ariotedjo
"Jadi biasanya stadion itu dikelola oleh pemerintah daerah, ke depan akan dicarikan payung hukumnya agar pengelolan ini juga bisa dikelola oleh swasta, atau klub yang menempati stadion tersebut. Tapi ini nanti tidak hanya di stadion, venue atau gor cabang olahraga lainnya yang dibangun oleh pemerintah pusat dan daerah," kata Menpora Dito.
"Semua ini dilakukan dalam rangka memastikan fasilitas olahraga yang sudah dibangun bisa hidup secara industri dan pengelolaanya bisa lebih dinamis, fleksibel dan maksimal. Karena ini juga akan meringankan pengelolaan stadion atau venue olahraga dari APBD," ucapnya.
Terkait dengan Liga 3 dan 4, Menpora Dito mengatakan nanti akan ada arahan dari Kemendagri bahwa, daerah boleh kembali mendukung dan mensuport adanya kompetisi liga 3 dan 4, ditambah cabang olahraga yang ada di dalam DBON.
"Ini juga dalam rangka mendorong pembibitan usia dini atlet daerah dan nasional yang nantinya bisa melahirkan prestasi. Masalah bentuk dukungan daerah nanti ada batas maksimal, ini akan dikaji lebih dalam, dan itu tidak hanya dalam sepak bola tetapi juga untuk cabang olahraga lainnya. Langkah ini juga untuk menguatkan pembibitan atlet-atlet kita ke jenjang nasional dan internasional," pungkasnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]