WahanaNews.co | Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) angkat bicara mengenai kritik peraih emas SEA Games 2021, Odekta Elvina Naibaho.
Sebelumnya, Odekta mempertanyakan keseriusan para pengurus PB PASI.
Baca Juga:
Demi Tiket Olimpiade Paris 2024, Sprinter Zohri Siap Bertanding di Tokyo Open
Sekjen PB PASI Tigor Tanjung menepis anggapan bahwa Ketua PASI Luhut Binsar Panjaitan tidak maksimal mengurus para atlet.
Ia menegaskan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu serius memimpin PB PASI.
Bentuk keseriusan Luhut dibuktikan saat menyediakan fasilitas latihan di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga:
9 Pebalap Sepeda RI Ikut Kejuaraan Asia Kontinental 2022
Selain itu, Luhut juga menjalin kerjasama dengan PT Freeport Indonesia untuk mengirim atlet berlatih di Timika, Papua.
"Begitu Pak Luhut menjadi Ketum, beliau langsung membangun fasilitas latihan modern dan berkualitas internasional di Pangalengan. Ini menunjukkan perhatian serius beliau pada pelari-pelari jarak jauh," kata Tigor dilansir dari CNNIndonesia.
"Terlalu jauh bila dikaitkan dengan Pak Luhut," kata Tigor menambahkan.
Tigor mengklaim akomodasi yang disediakan sudah sesuai dengan MoU Pelatnas Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON).
Ia menyampaikan PB PASI juga sudah mengajak Odekta untuk berdialog. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penyerapan aspirasi dari organisasi sebagai payung hukum atlet.
"Saya cuma tanya saja (ke Odekta). Dia bilang hanya menyampaikan yang dirasakan," ujarnya.
Sebelumnya, Odekta mengaku kepemimpinan Ketua Umum PB PASI Luhut Binsar Panjaitan tidak maksimal.
Ia mengaku tidak mendapat beberapa fasilitas penunjang sebagai atlet.
Dengan fasilitas yang dirasa minim itu Odekta membuktikan diri meraih medali emas di nomor maraton SEA Games 2021, sekaligus mencetak sejarah setelah Indonesia tidak menjuarai nomor tersebut selama 11 tahun.
"Saya ingin menyampaikan bahwa jangan hanya peduli ketika kita berhasil, tapi ketika gagal dibuang. Tolong untuk pengurus federasi dan apapun yang bersangkut-paut di kepengurusan, tolonglah," kata Odekta.
"Saya butuh pijat saja tidak ada. Saya sewa apartemen, invoice-nya tidak diganti. Tapi buat apa mempermasalahkan itu sebelum ada hasil," ujar peraih medali emas PON Papua untuk DKI Jakarta itu.
Selain Odekta, Hendro Yap yang meraih perak SEA Games juga mengkritik Luhut Binsar Panjaitan. Hendro menilai LBP belum maksimal dalam menangani PB PASI. [rin]