WahanaNews.co | Dua legenda tunggal putra bulutangkis dunia, Taufik Hidayat (Indonesia) dan Lee Chong Wei (Malaysia), akhirnya buka suara membahas bagaimana sulitnya pemain-pemain saat ini menaklukkan Viktor Axelsen.
Viktor Axelsen menjadi salah satu topik yang dibicarakan oleh Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei ketika dua legenda itu berbincang secara live di TikTok pada Rabu (22/6/2022) malam WIB.
Baca Juga:
Deretan Pebulutangkis Top Dunia yang Mundur dari Indonesia Masters 2023
Saat ini, Viktor Axelsen memang begitu dominan di nomor tunggal putra.
Teraktual, Axelsen memborong gelar Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022 yang diselenggarakan pekan lalu di Istora Senayan, Jakarta.
Gelar Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022 semakin menegaskan dominasi Axelsen di sektor tunggal putra.
Baca Juga:
Ada Sejarah Baru yang Tercipta! Ini 3 Fakta Unik Babak Final India Open 2023
Sejak kekalahan dari rekan senegaranya, Anders Antonsen, di partai puncak World Tour Finals 2020, Axelsen mampu delapan kali masuk final turnamen BWF World Tour dengan tujuh di antaranya berujung gelar juara.
Tahun ini, Axelsen --yang juga merupakan peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020-- telah mengoleksi tiga gelar juara, yaitu All England Open, Indonesia Masters, dan Indonesia Open.
Sejumlah pemain top, semisal Kento Momota, Loh Kean Yew, hingga Chou Tien-chen, tak mampu membendung Axelsen.
Lantas, bagaimana cara untuk mengalahkan Viktor Axelsen?
"Mungkin, Datuk (Lee Chong Wei) harus main lagi, baru bisa kalah dia," kata Taufik Hidayat ketika menjawab pertanyaan salah satu warganet soal bagaimana caranya mengalahkan Axelsen.
Namun, jawaban Taufik itu tentu hanya sebuah gurauan.
Taufik kemudian menambahkan, salah satu keunggulan yang dimiliki Viktor Axelsen adalah postur tubuhnya yang tinggi dan kaki yang panjang.
Dengan keunggulan langkah kaki, Axelsen yang berpostur 194 cm akan lebih mudah menguasai lapangan.
Hal inilah yang membuat ia sangat sulit dikalahkan.
"Saya rasa, Axelsen itu punya badan tinggi, dan dia punya smash sangat tajam," tutur Taufik.
"Kemarin saya lihat Axelsen dengan (Anthony) Ginting. Di gim pertama Ginting kalah. Gim kedua, Ginting harus bermain cepat dengan Axelsen. Karena, dengan melawan Axelsen satu langkah, orang lain mesti dua. Jadi, dia harus extra power," imbuh Taufik.
Menurut Taufik, bermain cepat yang didukung latihan ekstra bisa membuat seorang pemain punya peluang untuk mengalahkan Viktor Axelsen.
"Kalau training pun harus ekstra, baru bisa mengalahkan Axelsen. Karena kalau main game-nya cuma satu-satu, saya rasa susah untuk ngalahin dia," kata Taufik.
Lee Chong Wei, yang pada masanya menjadi bagian dari Fantastic Four tunggal putra dunia bersama Lin Dan, Peter Gade, dan Taufik Hidayat, tampak sepakat dengan pernyataan peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 tersebut.
Lee Chong Wei menambahkan, kunci dominasi Viktor Axelsen saat ini adalah konsistensi plus kekuatan kakinya yang kini lebih stabil.
"Sekarang dia (Axelsen) lebih terlihat konsisten, bola dia lebih berkualitas, dan sekarang kakinya lebih stabil," tutur mantan tunggal putra andalan Malaysia itu.
Selain teknik, Lee Chong Wei juga menyoroti faktor ketenangan dan kesabaran Axelsen yang membuatnya susah dikalahkan.
"Dia sekarang saya lihat lebih sabar. Seperti yang dibilang Taufik, dia (Axelsen) menang langkah. Dia ambil satu langkah, sedangkan kita dua langkah, karena kaki dia panjang," ujar Lee Chong Wei, yang beberapa kali pernah melawan Axelsen dalam kariernya.
Satu hal lagi yang disoroti Lee Chong Wei dari seorang Viktor Axelsen adalah kepercayaan dirinya.
Menurut Lee Chong Wei, Axelsen terlihat sangat percaya diri menghadapi setiap turnamen setelah ia berhasil meraih medali emas Olimpiade.
"Setelah dia menang Olimpiade, saya rasa dia lebih percaya diri," kata Lee Chong Wei, yang memuji level kepercayaan diri Viktor Axelsen. [gun]