WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pelatih Semen Padang FC, Eduardo Almeida, menyampaikan pandangannya mengenai kualitas sepak bola Indonesia yang menurutnya masih membutuhkan banyak perbaikan.
Ia menyoroti aspek regulasi, kualitas pemain, pelatih, hingga perangkat pertandingan seperti wasit.
Baca Juga:
Ketua Wasit Madina Mengapresiasi Panitia Turnamen NNB Cup I Kotanopan
"Semua elemen yang terlibat dalam sepak bola harus berubah dan melakukan pembenahan," tegas Eduardo seperti dikutip dari Antara News, Kamis (17/4/2025).
Secara khusus, ia menyoroti beberapa keputusan wasit yang dianggap merugikan timnya selama ini. Salah satunya terjadi ketika Semen Padang bermain imbang saat bertandang ke markas Persis Solo.
Dalam laga tersebut, Wakaso diganjar kartu merah, namun menurut Eduardo, keputusan itu tidak tepat karena tindakan sang pemain bukanlah sebuah pelanggaran.
Baca Juga:
Dari Kampung ke Liga Utama: Kiprah Parlindungan Hasibuan Jadi Wasit Nasional
Ia menilai emosi Wakaso adalah bentuk kekecewaan atas beberapa keputusan yang tidak berpihak kepada timnya.
Bahkan, manajemen klub telah melakukan kajian internal dan menemukan indikasi ketidakseimbangan antara jumlah kartu yang diberikan dan jumlah pelanggaran yang dilakukan tim.
Kini, Semen Padang tengah bersiap menghadapi laga penting melawan PSIS Semarang dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 yang digelar di Stadion H. Agus Salim, Kamis (17/4/2025) sore.
Duel Tim Papan Bawah: Semen Padang Wajib Waspadai PSIS
Kedua tim saat ini sedang berjuang keluar dari zona degradasi. Berdasarkan data dari laman ligaindonesiabaru.com, PSIS berada di posisi ke-16 dengan koleksi 25 poin, unggul tiga angka dari Semen Padang di posisi ke-17.
Kondisi kedua tim sedang tidak ideal. PSIS belum pernah menang dalam delapan pertandingan terakhirnya empat kali imbang dan empat kali kalah.
Sementara Semen Padang terakhir mencicipi kemenangan pada 14 Februari. Sejak saat itu, mereka dua kali imbang dan tiga kali kalah.
Di pertemuan sebelumnya, PSIS berhasil mengalahkan Semen Padang lewat gol bunuh diri Mochammad Dicky Indrayana. Karena itu, Kabau Sirah wajib meminimalkan kesalahan demi menghindari kekalahan serupa.
Pelatih PSIS, Gilbert Agius, mengakui persiapan timnya terhambat karena waktu yang mepet dan perjalanan yang panjang. Ia menyebut timnya tak sempat berlatih setelah laga terakhir.
Selain itu, PSIS juga harus bermain tanpa beberapa pemain andalannya seperti Gustavo Souza, Wildan Ramdhani, Syiha Buddin, dan Delfin Rumbino yang mengalami cedera. Gelandang Boubakary Diarra pun absen akibat akumulasi kartu kuning.
Dengan skuad terbatas berjumlah 18 pemain, Agius tetap optimistis dan berharap timnya bisa menunjukkan performa terbaik.
Di sisi lain, Eduardo Almeida menegaskan bahwa Semen Padang tak akan menyerah begitu saja. Ia berharap para pemain tetap berjuang di setiap pertandingan demi menjaga asa bertahan di Liga 1.
Pertandingan yang diprediksi berlangsung sengit ini akan dimulai pukul 15.30 WIB. Jangan lewatkan ketegangan dan dramanya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]