WAHANANEWS.CO, Jakarta - Jadon Sancho dinilai tampil baik, dengan sedikit kesalahan dan bermain aman di Chelsea. Namun, bermain aman saja tidak cukup untuk klub sebesar Chelsea yang memiliki ekspektasi tinggi.
Sancho bergabung dengan Chelsea dari Manchester United pada musim panas lalu. Sejak itu, ia menjadi pilihan utama dalam tim Enzo Maresca dan telah menjadi starter dalam tiga pertandingan terakhir di Liga Inggris.
Baca Juga:
Brentford vs Chelsea: Duel Liga Inggris Berakhir dengan Skor 2-2
Kontribusinya sejauh ini berupa tiga assist dari empat penampilan, yang merupakan catatan cukup baik untuk seorang pemain baru yang sempat mendapat sorotan saat di MU.
Meski begitu, penampilannya saat Chelsea ditahan imbang 1-1 oleh Nottingham Forest di Stamford Bridge, Minggu (6/10/2024), dikritik. Ia dinilai gagal memberikan dampak signifikan dan mudah diatasi oleh bek Forest, Ola Aina.
"Saya ke Stamford Bridge hanya untuk memperhatikan Jadon Sancho, dan dia tidak tampil buruk sama sekali. Tidak ada kesalahan besar, semuanya rapi dan teratur, ia memainkan umpan-umpan pendek yang akurat," kata mantan pemain Chelsea, Tony Cascarino.
Baca Juga:
Pep Guardiola: Manchester City Terlambat Panas, Ditantang Imbang oleh Chelsea
"Tidak ada yang perlu dikritik, atau dianalisis oleh pandit televisi. Namun, dia bermain untuk Chelsea, klub dengan ekspektasi tinggi terhadap pemainnya, terutama penyerang."
"Sancho bermain cukup baik, tapi itu justru masalah. Jujur saja, dia membuat bek kanan Nottingham Forest, Ola Aina, lebih mudah menghadapinya."
"Tak diragukan lagi bahwa Sancho adalah pemain bagus dengan sentuhan yang hampir selalu sempurna. Namun, dia bermain terlalu konservatif," tambahnya.
Cascarino kemudian membandingkan Sancho dengan Noni Madueke, yang bermain di sisi sebaliknya. Menurutnya, Madueke lebih berani dalam menyerang dan menekan pertahanan lawan.
"Itu sangat berbeda dengan Noni Madueke di sisi lain. Dia terus menyerang bek lawan sepanjang pertandingan dan selalu terlihat seperti sebuah pertempuran untuk menghentikannya," lanjutnya.
"Madueke lebih direct daripada Sancho, selalu mencoba melewati bek lawan dan menuju garis belakang. Pada akhirnya, pemain sayap dinilai berdasarkan seberapa sering mereka bisa menaklukkan bek dan memberikan dampak lebih lanjut."
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]