WahanaNews.co | Peluang pebalap pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia untuk menjadi juara dunia pada musim ini belum tertutup. Menurutnya, konsisten adalah kunci untuk merebut gelar juara dunia.
Francesco Bagnaia telah memenangkan empat dari enam balapan terakhir pada 2021. Pembalap Italia berusia 25 tahun itu terbukti menjadi lawan terkuat Fabio Quartararo (Yamaha), terutama di paruh kedua musim dengan Ducati GP21.
Baca Juga:
Pebalap Tim Sharjah Rusty Wyatt Sabet Juara Grand Prix Pertamina F1H2O Danau Toba 2024
Sebelum MotoGP musim 2022 bergulir, pebalap berkebangsaan Italia dianggap sebagai favorit banyak orang untuk memenangkan balapan.
Bagnaia telah memenangkan tiga dari sebelas balapan sejauh ini. Sayangnya, pebalap yang akrab disapa Pecco tersebut juga empat kali mengalami kegagalan meraih poin. Hal tersebut membuat elisih antara dia dan juara MotoGP saat ini Quartararo di puncak klasemen adalah 66 poin.
“Sejujurnya, kita berlomba untuk sebuah gelar, bukan? Memenangkan balapan memang luar biasa, tetapi ketika Anda membuat kesalahan seperti yang saya lakukan, itu lebih menyakitkan daripada kegembiraan yang Anda rasakan setelah menang,” katanya.
Baca Juga:
Awal Tahun 2023, Polda Metro Jaya Kembali Gelar Street Race untuk Wadah Pebalap Liar
“Jika Anda menginginkan gelar, penting untuk tampil secara konsisten. Saya pikir sebagai pebalap kita semua tahu bagaimana menghadapi tekanan,” tambahnya.
Kemudian, Bagnaia ditanya jika terjatuh, Anda perlu mencoba membangun kepercayaan diri lagi. Bagaimana kamu melakukannya?
“Biasanya saya tahu kemungkinan saya. Saya tahu bahwa saya bisa berada di depan di semua balapan. Kami menunjukkan setiap waktu bahwa kami memiliki kecepatan,” ungkapnya.
“Jika saya jatuh atau jika kami memiliki masalah, saya tahu bahwa kami bisa cepat lagi di balapan berikutnya. Itu memberi saya ketenangan pikiran. Jika terjadi kesalahan, jatuh atau masalah, sangat penting untuk memahami mengapa hal seperti ini terjadi. Saya terus-menerus prihatin dengan pikiran-pikiran ini.” [gab]